Archive | September 2008

Laporan LM Peduli Rumah Kita (Ultah ketiga LM)

Latar belakang
Sabtu sore 20 September 2008 pukul 16.00 WIB, empat belas anak-anak penderita kanker bersama ibunya dari Rumah Kita tiba di Corner Restoran, Jalan Salemba Raya no. 21. Anak-anak ini merupakan perwakilan dari 38 anak penderita kanker yang rutin singgah di Rumah Kita yang tidak semuanya bisa hadir sore itu. Mereka didampingi oleh Ibu Ira Soelistyo (Sekretaris Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia -YKAKI), Ibu Hj. Aniza M. Santosa (Bendahara YKAKI), Ibu Inggrid Lolita (Koordinator Rumah Kita) dan Mbak Neni Fitriani (Pengawas Rumah Kita).

Rumah Kita merupakan rumah singgah bagi anak-anak penderita kanker dan keluarganya yang tidak mampu dan sedang menjalani pengobatan di RSCM. Rumah singgah ini berlokasi di Jalan Percetakan Negara XI Gang 2 no. 27. Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Rumah Kita merupakan salah satu program YKAKI untuk pengadaan sarana akomodasi yang berada dekat dengan rumah sakit (RSCM) sehingga memungkinkan anak-anak penderita kanker sebagai pasien, orangtua dan kerabatnya menginap selama proses perawatan untuk mempermudah dan meringankan beban mereka selama proses pengobatan.

Kehadiran anak-anak dari Rumah Kita ini langsung menyemarakkan suasana di Corner Restoran yang telah dihias dengan berbagai pernak pernik Ulang Tahun Loving Moms (LM) yang ketiga. Loving Moms merupakan sebuah Mailing List – Milis Parenting bagi ibu-ibu muda di yahoogroups yang beranggotakan 120 member yang sore itu merayakannya dengan mengadakan acara amal “LM Peduli Rumah Kita”. Setiap tahun LM mengadakan sedikitnya dua kali kegiatan amal sesuai komitmennya untuk berbagi kasih dengan orang yang membutuhkan tanpa memandang perbedaan agama, suku dan golongan. LM selalu membentuk kepanitiaan ad hoc pada kegiatan amal baik pada saat ulang tahun milis dengan acara LM Peduli, maupun pada saat Kunjungan Kasih Natal. Panitia berasal dari anggota LM yang semuanya bekerja sukarela dan secara bergantian mengajukan diri menjadi Panitia. Donasi yang berhasil dikumpulkan dalam setiap penggalangan dana bukan hanya berasal dari anggota milis LM, namun juga dari para Sahabat LM yang menaruh perhatian dan mempercayakan dukungan dananya melalui Loving Moms.

Dalam kurun waktu 1 bulan lebih (11 Agustus – 20 September 2008), penggalangan dana yang dilakukan di milis maupun lewat penyebaran proposal ke Sahabat LM; berhasil dikumpulkan dana sebesar Rp. 24,693,500,- (dua puluh empat juta enam ratus sembilan puluh ribu lima ratus rupiah). Oleh panitia dana ini telah dibelanjakan berbagai barang keperluan Rumah Kita sesuai dengan hasil survey LM ke Rumah Kita. Selain itu, diperoleh pula berbagai jenis barang sumbangan non cash yang dititipkan oleh donatur-donatur yang baik hati.

Acara Ultah ketiga Loving Moms bersama anak-anak Rumah Kita

Desir pasir di padang tandus
segersang pemikiran hati
terkisahku di antara cinta yang rumit

Bila keyakinanku datang
kasih bukan sekedar cinta
pengorbanan cinta yang agung
kupertaruhkan

Reff:
Maafkan bila ku tak sempurna
cinta ini tak mungkin kucegah
Ayat-ayat cinta bercerita
cintaku padamu

Bila bahagia mulai menyentuh
seakan kubisa hidup lebih lama
Namun harus kutinggalkan cinta
ketika kubersujud

Lirik lagu Ayat-ayat Cinta ini terasa sangat menggetarkan kalbu, membuat rasa haru menyeruak masuk jauh memenuhi relung hati setiap orang yang mendengarkannya di Corner Restoran, Sabtu 20 September 2008 lalu. Bukan karena Rossa sang pemilik lagu hadir dan menyanyikannya, namun karena lagu ini dilantunkan dengan sangat polos namun bermakna amat dalam oleh Yulia, pemilik suara bening berwajah cantik yang baru berumur 8 tahun. Yulia menderita kanker ovarium dan telah menjalani operasi pengangkatan tumor berikut rahimnya. Lirik demi lirik yang dinyanyikannya sungguh menggambarkan pergulatan batin ibundanya, karena Yulia belum memahami benar apa yang telah dialaminya dan apa yang akan dihadapinya kelak. “Maafkan bila ku tak sempurna, cinta ini tak mungkin kucegah……Seakan kubisa hidup lebih lama” Yulia memang sudah tidak sempurna sebagai perempuan karena rahimnya telah diangkat. Namun dia masih berhak punya cinta, kebahagiaan dan harapan akan masa depan yang indah.

Penampilan Yulia bukan satu-satunya acara sore itu yang membuat LMers, para anggota Loving Moms maupun ibu-ibu dari anak-anak Rumah Kita terhanyut dalam suasana haru yang teramat sangat. Keharuan, kebahagiaan, keceriaan bercampur aduk sore itu, mengalir deras tanpa henti sepanjang acara Ulang Tahun ketiga Loving Moms bersama dengan anak-anak penderita Kanker dari Rumah Kita. Sore itu, cinta bertahta dan mengambil tempat, cinta berkuasa melewati semua batas perbedaaan yang ada.

Pukul 16.15 WIB Dera mom Keishia dan Deo membuka acara sebagai MC yang selama ini selalu bisa diandalkan dalam berbagai acara amal LM. Mom Dera membacakan susunan acara setelah sebelumnya menyapa anak-anak Rumah Kita yang langsung menjawab dengan semangat dan ceria.

Gerda mom Christabelle dipersilahkan memberikan sambutan sebagai moderator milis LM bersama dengan Nia bunda Kayla. Dalam sambutannya, Mom Gerda memperkenalkan Loving Moms yang merupakan komunitas ibu-ibu penuh cinta yang bertemu di dunia maya, berdiskusi tentang pendidikan, kesehatan dan pola pengasuhan anak sebagai sesama ibu muda. Seiring perjalanan waktu persahabatan di milis semakin erat dan menumbuhkan kesadaran bersama untuk berbagi kasih dengan sesama yang membutuhkan. Setiap tahun LM mengadakan kegiatan amal yang dinamai LM Peduli untuk merayakan ulang tahun milis. Anggota LM tersebar di berbagai tempat termasuk di luar Indonesia. Sore ini LM ingin berbagi kasih dengan adik-adik Rumah Kita sebagai bentuk dukungan nyata dan pernyataan cinta kasih kepada mereka. Kegiatan amal seperti ini merupakan komitmen LM untuk berbagi kasih dengan semua orang tanpa membedakan agama, suku dan golongan seperti juga anggota Loving Moms berasal dari berbagai latar belakang namun bersatu dalam satu visi yaitu berbagi kasih dengan semua orang, sesuai dengan tagline Loving Moms: Let’s Share Our Love With Everyone.

Yuno mom Fara dan Fira selaku Ketua Panitia LM Peduli Rumah Kita menyampaikan laporan singkat tentang penggalangan dana yang telah dilakukan LM, latar belakang dan tujuan acara. Mom Yuno kembali menegaskan bahwa tujuan LM adalah ingin berbagi kasih dengan anak-anak Rumah Kita. Mom Yuno membacakan sumbangan-sumbangan yang berhasil dikumpulkan LM bagi Rumah Kita. Terdiri dari berbagai jenis barang keperluan Rumah Kita antara lain:

  • Sembako untuk Rumah Kita
    Aneka barang bersih-bersih untuk Rumah Kita
    Aneka Educational Toys untuk anak-anak Rumah Kita
    Hiburan (Magic Balloon dan Sulap) untuk anak-anak di Corner Resto
    THR Pengawas / Kepala Rumah Tangga Rumah Kita (Ibu Neni)
    Gitar Yamaha untuk Rumah Kita
    Mainan Anak-anak untuk Rumah Kita
    Handuk untuk Rumah Kita
    Sprei dan sarung bantal untuk Rumah Kita
    Buku-buku untuk anak-anak Rumah Kita
    Gorden untuk Rumah Kita
    Container serba guna untuk Rumah Kita
    Cosmos penyimpan beras untuk Rumah Kita
    Yong Ma Rice Cooker and Magic Jar 2 in 1 untuk Rumah Kita
    Goody Bags untuk anak-anak Rumah Kita + Amplop Rp. 200,000,- /anak.

Detail Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Sumbangan terlampir.

Beberapa kali ibu-ibu dan anak-anak Rumah Kita bertepuk tangan ketika barang-barang sumbangan dibacakan, tak sedikit diantaranya yang menaikkan kedua tangannya didepan dada tanda bersyukur. Alhamdulillah Ya Allah, demikian ucapnya.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan barang-barang sumbangan secara simbolis. Mom Dera memanggil Yulia (8 tahun penderita kanker ovarium) yang maju ditemani Sonia (11 tahun penderita kanker otot – Rabdomiosarkoma). Akbar, anak laki-laki umur 6 tahun asal Ternate yang sangat ceria juga diundang menerima sumbangan, Akbar yang menderita kanker mata (Retinoblastoma) harus dituntun ibunya karena kedua matanya sudah tidak dapat melihat. Ketika diminta bernyanyi, Yulia spontan menyanyikan lagu “Ayat-ayat Cinta” dengan polos, suara beningnya nan merdu mampu membuat bulu kuduk merinding dan menggetarkan jiwa. Kami sangat yakin semua yang mendengarnya merasakan keharuan yang sama, karena lirik lagunya sangat mewakili keadaan Yulia. Yulia dan Sonia sangat senang menerima sumbangan berupa buku-buku dan permainan edukatif dari LM untuk dipergunakan bersama di Rumah Kita.

Akbar menyanyikan lagu “Pelangi-pelangi” dengan semangat dan sangat ceria meskipun banyak lirik lagu yang salah diucapkannya. Siapapun pasti tergugah demi menyaksikan semangat Akbar yang tidak pernah luntur meski kedua matanya tidak bisa melihat. Dengan dibantu ibunya, Akbar menerima pesawat yang diidamkannya, pesawat tersebut adalah jawabannya ketika Tim Survey LM berkunjung ke Rumah Kita di bulan Agustus lalu dan bertanya hadiah apa yang diinginkannya jika berhasil berpuasa nanti. Satu persatu anggota Loving Moms meneteskan air mata haru demi melihat semangat Akbar, Yulia dan Sonia. Anak-anak polos ini punya semangat besar, tidak kehilangan keceriaan sekalipun tubuhnya digegoroti oleh penyakit kanker yang terbilang ganas dan menyakitkan.

Acara penuh keharuan ini pun dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis sumbangan untuk keperluan rumah tangga Rumah Kita, Mom Nia menyerahkan blender dan rice cooker kepada Mbak Neni (pengawas Rumah Kita) dan Ibu Inggrid (koordinator Rumah Kita). Berbagai barang sumbangan lainnya akan diantarkan oleh LM langsung ke Rumah Kita selepas acara. Mom Tiesmin menyerahkan gitar Yamaha kepada Ibunda Yulia dari Rumah Kita. Gitar ini kami harapkan bisa dipakai sebagai pengisi waktu, pengusir stress bagi bapak-bapak di Rumah Kita yang menunggui anaknya dan juga mampu memberikan keceriaan baru bagi anak-anak di Rumah Kita. Mom Yuno kemudian menyerahkan dana cash sebesar Rp. 5,000,000,- (lima juta rupiah) kepada Ibu Hj. Aniza M. Santosa, yang akrab dipanggil Ibu Ica, Bendahara YKAKI, dana ini kami maksudkan untuk bantuan uang sewa Rumah Kita yang akan segera berakhir bulan Desember 2008.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa untuk ulang tahun ketiga Loving Moms dan juga doa bagi anak-anak Rumah Kita dan keluarganya. Doa dibacakan oleh seorang ibu dari Rumah Kita. Selanjutnya acara diisi dengan penampilan dari Rumah Kita. Semua anak Rumah Kita yang hadir tampil menyanyikan lagu “Kasih Ibu Sepanjang Masa” dengan sederhana dan polos. Lagu ini ditujukan kepada Loving Moms yang mendengarkannya dengan penuh haru. Kami sungguh simpati kepada anak-anak ini, kami bisa merasakan ketulusan hati mereka ketika menyanyikan lagu itu.

Ibu Inggrid dan empat ibu-ibu dari Rumah Kita membacakan puisi karangan Sudjiwo Tejo. Inti puisi itu adalah perjuangan dan jeritan hati ibu penderita kanker, demi menyaksikan buah hatinya bertarung melawan penyakit kanker yang terkadang juga berarti bertarung dengan maut. Hati seorang ibu yang hancur demi menyaksikan penderitaan anaknya yang terkulai lemah tanpa daya melawan ganasnya penyakit kanker. Namun sang anak berkata rataplah aku dengan doa.

Puisi yang dibacakan dengan sepenuh hati dan suara bergetar ini, bukan hanya membuat anggota LM terharu, namun melahirkan suatu pencerahan bagi kami yang harus belajar banyak mengenai ketegaran dan cinta dari ibu-ibu di Rumah Kita. Cinta seorang ibu memang tidak akan pernah luntur bagaimanapun kondisi buah hati kita, apapun masalah dan tantangan yang dihadapi tidak akan mengurangi sedikitpun keinginan ibu berjuang bagi anaknya.

Tidak mau berlama-lama dalam suasana haru, mom Dera kemudian mencairkan suasana dengan ajakan anak-anak balita LM dan anak-anak Rumah Kita untuk maju kedepan mendekati anggota LM yang telah menanti dengan cake ulang tahun ketiga Loving Moms berbentuk tulisan LM dikelilingi logo LM. Dengan semangat dan ceria, semua yang hadir menyanyikan lagu Happy Birthday dan Selamat Ulang Tahun. Anak-anak balita LM dan Rumah Kita bersama-sama meniup lilin diiringi dengan tepuk tangan meriah.

Selepas acara tiup lilin, mom Yuno meminta Bang Ucok sang pesulap untuk menghibur anak-anak dengan sajian sulap dan magic balloons sambil menunggu waktunya buka puasa. Sejak itu hingga acara selesai, Bang Ucok selalu dikerubungi anak-anak Rumah Kita dan balita LM yang memintanya membuatkan balon berbentuk aneka macam bentuk. Bang Ucok melayaninya dengan sukacita dan rupanya anak-anak itu sangat menikmati hiburan ini.

Pukul 18.00 kurang dua menit, acara makan bersama dimulai. Sebagian ada yang langsung berbuka puasa, bergantian dengan yang menjalankan sholat maghrib di mushala kecil Restoran. Kami sangat bahagia menyaksikan anak-anak Rumah Kita menikmati sajian buka puasa dengan lahap, pun ketika mereka menikmati cupcakes dan cakes ultah LM.

Setelah acara buka puasa selesai, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Rumah Kita -YKAKI yang diwakili oleh Ibu Ica, Bendahara YKAKI. Ibu Ica menyampaikan terima-kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian, bantuan dan dukungan Loving Moms kepada Rumah Kita seraya mengucapkan selamat ulang tahun bagi LM. Sumbangan dan dukungan bagi Rumah Kita akan dipergunakan sebaik-baiknya demi kepentingan anak-anak Rumah Kita sesuai dengan amanah para donatur.

Ibu Ica kemudian melanjutkan dengan memperkenalkan satu persatu anak-anak Rumah Kita dan ibunya. Sambil berkenalan, Loving Moms membagikan goody bags dan amplop senilai Rp. 200,000,- / orang bagi anak-anak Rumah Kita. Acara ditutup dengan foto bersama Loving Moms dan Rumah Kita pada pukul 19.00 WIB.

Seusai acara, panitia berangkat konvoi menuju Rumah Kita yang berlokasi tidak jauh dari Restoran Corner tempat acara. Waktu telah menunjukkan pukul 20.45 ketika Loving Moms bersama para suami dan anak-anak balita kami meninggalkan Rumah Kita setelah menurunkan barang-barang sumbangan dari 5 mobil penuh. Bersama para penghuni Rumah Kita, kami bersemangat menurunkan dan mengantarkan sumbangan itu, yang rasanya tidak ada habis-habisnya disambut dengan sukacita oleh ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak Rumah Kita serta pengurus YKAKI yang ada. “Kami sampai tidak sanggup lagi berkata-kata melihat semua sumbangan ini” demikian yang terucap oleh Ibu Ira.

Berhubung dana yang masuk ke rekening bendahara terus masuk melewati batas akhir penutupan, bahkan pada saat acara. Kami memutuskan mengalokasikan dana yang terakhir masuk untuk membantu biaya operasi pengangkatan tumor dari bawah telinga kiri Zidan yang belum genap berumur 2 bulan. Zidan akan menjalani operasi di RSCM pada tanggal 26 September 2008. Kami menitipkan dana bantuan operasi Zidan sebesar Rp. 1,000,000,- kepada Ibu Inggrid selaku koordinator Rumah Kita yang akan mendampingi ibu Zidan ke RSCM. Selain itu, kepada Ibunda Bayu yang baru saja divonis menderita kanker rahim dan baru saja ditinggal pergi suaminya, padahal Ibu ini harus juga mengurus Bayu, 12 tahun yang menderita kanker leukemia. Panitia menyerahkan dana bantuan sebesar Rp. 1,000,000,- untuk Ibunda Bayu yang kami dengar mengeluhkan ketiadaan dana bagi kelanjutan hidupnya dan Bayu. Ibunda Akbar yang terpaksa menetap di Rumah Kita selama setahun ini meninggalkan suami dan kedua saudara Akbar di Ternate, tentunya membutuhkan biaya tidak sedikit bagi pengobatan Akbar yang telah menjalani 20 kali kemoterapi dan 12 kali penyinaran. Ibunda Akbar mendapat bantuan dana senilai Rp. 500,000,- Ibu Neni selaku pengawas Rumah Kita mendapat dana sebesar Rp. 500,000,- sebagai sedikit bantuan menjelang hari raya Lebaran.

Demikian laporan ini kami sampaikan. Alhamdulillah, Puji Tuhan Yang Maha Esa. Tugas kami sebagai panitia telah berakhir dengan sukses. Terlampir detail laporan penerimaan dan pengeluaran sumbangan LM Peduli Rumah Kita dari para donatur yang kami cintai (Loving Moms dan Sahabat LM). Terima-kasih untuk kepercayaan yang diberikan kepada Loving Moms untuk menyalurkan berkat dan rejekinya kepada Rumah Kita. Kami doakan rejeki dan berkat melimpah bagi semua tangan yang telah memberi, semua hati yang telah terketuk, semua jiwa yang telah berbagi kasih. Semoga cinta yang telah terpupuk ini, semakin bertumbuh dan terus berbuah. Mari terus menebarkan cinta kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan, tanpa memandang perbedaan agama, suku dan golongan.

Let’s Share Our Love With Everyone.

Panitia LM Peduli Rumah Kita

Ketua: Yuno mom Fara dan Fira
Wakil: Yuliana mom Zidan dan Naia

Bendahara:

Tiesmin mom Marvel dan Jeo

Rina mom Alyssa

Anna mom Zian

Panitia Acara:

Dera mom Keishia dan Deo

Tania mom Vida dan Cello

Moderator LM: Gerda mom Christabelle
Nia mom Kayla

Loving Moms:

Blogs:
http://lovingmoms.blogs.friendster.com/
https://lovingmoms.wordpress.com/about/
Yahoogroups:
http://asia.groups.yahoo.com/group/lovingmom/

Rumah Kita
Jalan Percetakan Negara XI
Gang 2 no. 27, RT 09/ RW 04
Kelurahan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih
Jakarta
Telpon : (021) 4280 1292
Hp : 0815 84320702 (Mbak Neni)

Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia
(Indonesian Care for Cancer Kids Foundation)
Jl. Waru no. 12 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta 12450
t. +62 21 7546804 f. +62 21 7547745
email : info@ykaki.org
website : http://www.ykaki.org

 

Proposal LM Peduli Rumah Kita

PROFILE LOVING MOMS

Salam kenal dari Loving Moms, rumah kedua bagi Ibu penuh cinta.

Loving Moms lahir pada tanggal 29 September 2005 dan saat ini dimiliki dan dicintai bersama oleh 120 membernya. Berawal dari keinginan para ibu muda untuk saling berdiskusi, bertukar informasi, berbagi resep, berbagi rasa alias curhat tentang bayi, balita dan diri sendiri sebagai orangtua baru yang terus belajar agar bisa memberikan yang terbaik bagi anak dan keluarga, terbentuklah komunitas virtual yang sekarang telah menjadi keluarga besar penuh cinta bernama Loving Moms (“LovMoms, LM”).
Dalam perjalanannya, Loving Moms telah menjadi rumah kedua bagi membernya yang saling membantu berbagi informasi dalam mengurus bayi dan balita, menjadi tempat curhat dan berbagi rasa dengan sesama perempuan dan moms, dan menjadi tempat mencari teman alias sahabat. Seiring waktu berjalan, persahabatan dan persaudaraan yang indah telah lahir dari milis ini, membuat membernya bersatu hati dalam SATU VISI: ‘Membagi cinta dan kasih dengan semua orang’. Sesuai dengan NAMANYA: Loving Moms yang berarti Ibu penuh cinta. Dan sesuai dengan TAGLINENYA: ‘Let’s Share Our Love With Everyone’. Loving Moms berkomitmen untuk terus BERBAGI KASIH & CINTA dengan orang-orang yang membutuhkan tanpa memandang perbedaan suku, ras maupun agama. 

Member LM sering mengadakan copy darat di berbagai tempat dan mengadakan arisan sekaligus share rutin tentang parenting dan kesehatan anak di rumah member secara bergantian.

Selain itu Loving Moms selalu berusaha berbagi kasih dengan orang yang membutuhkan melalui acara-acara sosial seperti: 

1)      29 September 2006 (ultah LM pertama) mengundang anak-anak Panti Asuhan Nurul Iman, Pasar Rumput ke Texas Fried Chicken di Cikini untuk bersama-sama bergembira merayakan ultah pertama milis dengan aneka games, hadiah dan hiburan sulap. LovMoms menyerahkan sumbangan yang dikumpulkan melalui fund raising di milis, yang berhasil mengumpulkan sumbangan berbentuk cash dan non-cash termasuk diantaranya baju koko dan baju gamis bagi seluruh anak Panti untuk merayakan Lebaran, berbagai barang dan sembako bagi operasional panti. 

2)      17 Des 2006 Loving Moms mengadakan Kunjungan Kasih ke Panti Jompo Karya Kasih, Kwitang. LovMoms mengajak para oma berbahagia menyambut Natal 2006, berjoget dan bernyanyi bersama dengan sukacita dengan hiburan band. LovMoms juga menyerahkan sumbangan cash dan non cash yang diperoleh dari fund raising. Oma-oma di Panti sangat senang mendapat seragam baru dari LovMoms untuk dipakai ke gereja. Sebuah Quilt buatan tangan Linda mom Jojo di Duri (salah seorang member LM) terpajang indah di dinding Panti Jompo Karya Kasih hingga hari ini. 

3)      Awal Februari 2007 pada saat Jakarta menghadapi bencana banjir besar, LovMoms mengunjungi korban banjir yang tinggal di Bantaran Kali Pasir, Kwitang untuk menyerahkan sumbangan dari member LM (sembako, pakaian layak pakai, susu). 

4)      29 September 2007 (ultah LM kedua) mengunjungi Rumah Autis Dhuafa Yayasan Cahaya Keluarga Kita -YCKK-. LovMoms kembali menyerahkan bantuan cash dan non cash (sembako, THR Lebaran untuk pengurus, education toys untuk anak autis dan goody bags berisi berbagai macam barang). Anak-anak autis sangat bergembira mendapatkan hadiah mereka berupa berbagai educational toys, alat musik, buku, dll. Para pengurus dan orangtuanya sangat terharu menerima alat peraga dan berbagai barang yang selama ini mereka butuhkan untuk menunjang kegiatan terapi bagi anak-anak autis disana.

5)      15 Des 2007 LovingMoms mengadakan Kunjungan Kasih ke Panti Asuhan Kristen Abigail Pamulang. Anak-anak Panti mendapat kebahagiaan natal bersama LovMoms dengan suguhan sulap dan hiburan Band. Fund raising kali ini benar-benar luar biasa, membuat LovMoms berhasil mewujudkan semua mimpi anak-anak dan pengurus Panti Abigail. Enampuluh anak yatim di Panti Abigail mendapat sepatu baru sebagai hadiah natalnya, 6 set meja makan dan kursi yang menjadi impian selama ini telah tersedia di ruang makannya, semua kamar mandi yang selama ini rusak telah diperbaiki. Sembako juga tersedia dengan cukup. Gorden baru, mainan dan berbagai buku mereka dapatkan dengan sukacita. 

Foto-foto acara dapat dilihat di :

http://lovingmoms.blogs.friendster.com/

 

Tim Modie terdiri dari:

Gerda mom Christabelle       

Nia bunda Kayla                  

 

 

 

LM PEDULI RUMAH KITA

Selasa 26 Agustus 2008 By Yuno dan Gerda

 Menyambut ulangtahun ketiga LovingMoms pada 29 September 2008, LM kembali ingin berbagi kasih dan cinta. Kali ini anak-anak penderita kanker yang berasal dari keluarga tidak mampu dan singgah di Rumah Kita menjadi tujuan LM. Berikut ini adalah hasil survey LM ke Rumah Kita.

 

KONDISI RUMAH KITA

Rumah Kita terletak di belakang Masjid Almarhamah, Percetakan Negara XI no. 32. Kita harus memasuki gang sempit kurang dari 2 meter untuk tiba di Rumah Kita yang terletak di lingkungan rumah petakan yang saling berimpitan. Rumah ini dikontrak oleh Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), digagas oleh Pinta Manullang dan Ibu Ira. Pinta  juga berjuang untuk kesembuhan anaknya yang menderita kanker darah atau leukemia, anaknya baru saja menjalani transpalansi sumsum tulang belakang dari adik kandungnya.

Rumah Kita dikontrak untuk jangka waktu 2 tahun (Rp. 9 juta/tahun) yang akan berakhir pada bulan Desember 2008. Pada awalnya, tetangga sekitarnya menolak kehadiran rumah singgah ini karena takut tertular penyakit kanker. Baru setelah didatangkan dokter ahli kanker memberikan penjelasan kepada RT dan tetangga sekitarnya, Rumah Kita bisa berdiri dengan tenang dan bahkan mendapat bantuan dan dukungan dari tetangga-tetangganya.

Rumah Kita berukuran 3 x 16 meter. Seluruh ruangan dibuat terbuka tanpa pintu dan penyekat selain setengah tembok sebagai pemisah tiap ruangan. Ruangan pertama adalah ruang tamu ukuran 3 x 3 meter yang merangkap sebagai ruang TV, baca dan berkumpul para orang-tua dan anak-anak. Ruangan kedua adalah ruang tidur terbuka dengan 2 lemari gantung serta 2 kasur ukuran sedang yang disandarkan ke dinding. Ruang ketiga adalah  kamar tidur serupa dengan daya tampung 3 tempat tidur. Biasanya anak dan ibu tidur berdua di kasur tersebut, sementara bapaknya tidur di ruang tamu bersama dengan bapak yang lain. Setelah ruang tidur terdapat ruang makan, lengkap dengan kursi dan meja makan, terdapat 1 buah kulkas 2 pintu. Ruangan terakhir adalah dapur dan kamar mandi yang bersih.

Kesan pertama kami menginjakkan kaki kesana, Rumah Kita sangat bersih dan cukup rapi. Anak-anak yang tinggal disana. Walaupun sedang menderita kanker yang cukup berat, anak-anak ini tetap kelihatan, ceria, segar dan bersemangat. Jauh dari kesan sakit, sedih dan tidak terawat.

Rumah Kita memiliki daya tampung 5 pasien beserta keluarga, namun apabila keadaan mendesak mereka memaksakan menampung hingga 8 pasien dan keluarga. Karena sifat pengobatan penderita kanker yang terus menerus (satu kali kemo/laser/opname dalam 2-3 minggu), maka biasanya penghuni rumah tersebut bergantian mengisi kamar-kamar tersebut. Saat ini tercatat ada 38 penghuni aktif yang melakukan rotasi untuk singgah dan tinggal di Rumah Kita. Tarif yang dikenakan untuk singgah hanya Rp.5.000/hari. Dengan begitu mereka bebas untuk memasak karena sembako pokok (beras, gula, teh, air mineral) disediakan dari rumah kita/yayasan/donatur, keluarga pasien hanya perlu menyediakan dan memasak lauk-pauknya saja. Selain itu, keluarga pasien bebas mandi, menginap dan masak di Rumah Kita selama mereka membutuhkannya.

ANAK-ANAK PENDERITA KANKER DI RUMAH KITA

Saat ini ada 6 pasien yang sedang tinggal di Rumah Kita karena sedang menunggu jadwal Kemoterapi di RSCM.

Akbar, anak laki-laki 6 tahun, menderita kanker mata.

Kedua matanya sudah tidak dapat melihat sama sekali. Akbar berasal dari Ternate, ayahnya seorang Polisi. Mereka sudah hampir 1 tahun menetap di Rumah Kita. Adik Akbar yang masih kecil hanya sempat dirawat oleh ibunya hingga umur 3 bulan, sekarang sudah berumur 1,3 tahun terpaksa ditinggal di Ternate untuk dirawat oleh saudara ibunya. Untuk pengobatan matanya tersebut Akbar telah menjalani penyinaran sebanyak 20 X dan kemoterapi sebanyak 12 X. Walaupun Akbar sudah tidak dapat melihat total, namun keceriaan tidak pernah hilang dari Akbar. Subhanallah, benar-benar anak yang kuat mental.  Kami sempat bertanya, “Akbar nanti puasa kan? Mau hadiah apa kalo berhasil puasa?” Akbar menjawab dengan kencang: “Mobil…Pesawat…Busway” 

Pada waktu pertama kali tiba di Rumah Kita, Akbar sangat kecil, beratnya cuma 9 kg. Setelah matanya dioperasi dan tumor matanya diangkat, Akbar semakin sehat dan semakin gemuk. Namun rupanya kanker itu menyebar ke matanya sebelah kanan hingga keduanya tidak bisa melihat lagi dan  harus terus menjalani kemoterapi dan laser. Kepalanya sekarang botak karena terus menerus menjalani kemo dan laser. Akbar tidak bersekolah.

 Rachel, anak perempuan 11 tahun, asal Cikarang, menderita Leukimia.

Fisik anak penderita kanker jelas terlihat pada diri Rachel, rambutnya menipis dan rontok karena efek radiasi dan kemoterapi. Rachel tadinya bersekolah di BPK Penabur Cikarang hingga kelas 4 SD. Namun setiap pulang sekolah, Rachel mengeluh sakit, lemas dan sesak. Setelah dilakukan pemeriksaan darah lengkap, diketahui bahwa Rachel menderita Leukemia dan wajib menjalani kemoterapi. Rambutnya selalu rontok setiap habis kemo hingga botak, tapi kemudian tumbuh lagi sehingga potongan rambutnya cepak. Kami bertanya, “Rachel masih sekolah?” Rachel menjawab, “iya masih” Rupanya ibunya masih bersemangat menyekolahkan Rachel di Sekolah Negeri agar tidak terlalu berat mengikuti pelajaran di BPK Penabur.

 Sonia, anak perempuan 11 tahun, asal Pandeglang menderita kanker otot.

Berawal dari rasa sakit di kaki yang tidak pernah hilang, sang ibu terus berjuang untuk mengetahui apa yang diderita anaknya. Pengobatan yang diberikan sekian lama ternyata hanya untuk mengurangi rasa sakit kaki yang biasanya datang menjelang Maghrib hingga pukul 1 atau 3 dini hari. Sakit tak tertahankan itu terus konstant datang setiap hari. Setelah ada tonjolan di pinggul Sonia, barulah dokter menduga sakit yang selama ini diderita adalah kanker otot. Saat ini Sonia masih bisa berjalan, namun dengan kondisi pincang. Obat yang dimasukkan sangat keras melalui kemo, karena Sonia menderita kanker otot yang terbilang sangat berat. Rambutnya sering rontok setiap habis kemo. Sonia acap kali tidak sanggup meminum dan memakan apapun setelah kemo saking mualnya. 

Zidan, bayi laki-laki umur 18 hari, asal Batam, penderita tumor.

Bayi mungil dan ganteng ini terlahir dengan benjolan sebesar buah mangga di bawah telinga kirinya. Ibunya baru tahu ada kelainan ini setelah 3 jam melahirkan. Pemeriksaan jaringan otot tersebut baru akan dilakukan pada hari Jumat ini di RSCM. Alhamdulillah sang Ibu mengikuti anjuran dokter untuk terus memberikan ASI bagi Zidan agar daya tahan tubuhnya kuat. Ibunya sangat senang ketika kami mengutarakan rencana membelikan baju lebaran bagi anak-anak Rumah Kita. “Zidan dapat juga dong? Alhamdulillah, katanya”

Yulia, anak perempuan 8 tahun, penderita kanker ovarium.

Wajahnya cantik-ayu membuat kami tersentak ketika mendengar Yulia sudah terserang kanker ovarium di usianya yang masih belia. Penyakit itu sendiri diketahui setelah sang Ibu curiga melihat perutnya yang terus membesar. Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan nyawanya adalah dengan mengangkat indung telur dan rahimnya. Kami tak sanggup menahan air mata haru melihat sang Ibu meneteskan air mata dan mengatakan “Tolong jangan sampai Yulia tahu, yang terpenting saat ini bagaimana nyawanya bisa diselamatkan”

Sandy, laki-laki umur 3 tahun, penderita kanker syaraf.

Kami tidak sempat berbincang dengan Sandy dan orang tuanya karena pada saat itu mereka sedang melakukan pengobatan di RSCM menjalani kemoterapi.Sandy menderita kanker syaraf yang juga telah menggerogoti mata kirinya hingga buta.

PENGOBATAN MEDIS

Untuk pengobatan, para orang tua anak-anak di Rumah Kita menggunakan GAKIN (kartu miskin) dan dapat dilayani RSCM meskipun dengan prosedur panjang dan berbelit. Dengan mengandeng anak kecil yang sedang kesakitan karena kanker yang dideritanya, ibu dan anak kerap harus dipimpong kesana kemari.

Tidak semua biaya terutama obat-obatan ditanggung sepenuhnya oleh karena adanya GAKIN. Obat-obatan yang tidak tersedia di RSCM harus mereka tebus dengan dana sendiri dari apotik di luar RSCM.  Hal tersebut cukup sering dialami oleh Ibunda Rachel yang harus menebus obat tertentu sebanyak 15 ampul yang harga per ampulnya Rp. 75.000. Begitu pula dengan ibunda Sonia yang harus menebus obat post-pamid sebanyak 22 ampul di luar dengan harga jutaan.

Pengobatan yang panjang ini sangat membutuhkan biaya karena tidak sepenuhnya ditutup oleh Gakin. Selain itu mereka juga harus menyediakan dana untuk hidup, transportasi, dll sementara salah satu dari orangtua (ayah atau ibu) harus tetap mendampingi anak yang sakit terus menerus. Dengan begitu yang mencari nafkah hanya satu orang, anaknya yang lain (saudara dari penderita) harus rela diasuh oleh saudara atau orang lain yang bukan ibunya.

APA MEREKA BUTUHKAN?

Makanan

Anak-anak penderita kanker memiliki banyak pantangan makanan, seperti anti MSG, pengawet, pewarna, mie instant, jenis-jenis kudapan seperti Chiki, Cheetos dan sejenisnya, segala makanan yang dibakar. Untuk susu, tidak semua anak bisa mentolerir susu. Makanan yang biasanya disediakan adalah “back to nature” seperti buah-buahan segar, sayuran hijau dan telor.

Mainan

Di Rumah Kita telah tersedia sedikit mainan, biasanya para orang tua membawakan mainan kesukaan masing-masing anak. Sehari-harinya anak-anak itu lebih sering menghabiskan waktu menonton TV kecil di ruang tamu.

Buku-buku

Anak-anak di Rumah Kita berumur antara bayi 18 hari hingga anak 12 tahun. Buku-buku seharusnya disesuaikan dengan umur anak-anak tersebut. Ada beberapa buku terpajang diruang tamu, serial buku komik, ensikopledia, ilmu pengetahuan mengenai penyakit kanker. Namun tidak terlihat buku hard-cover bergambar untuk usia batita. Menurut kami bukunya masih kurang mencukupi untuk bisa dipakai mengisi waktu anak-anak tersebut dengan kegiatan yang mendidik.

APA YANG DAPAT KITA (LOVINGMOMS) LAKUKAN UNTUK MEREKA (RUMAH KITA)?

 

Memberikan sumbangan

Sembako

Secukupnya, mengingat rumah yang kecil dan daya tampung sedikit). Bisa berupa beras, minyak goreng, kecap, gula, telur dan pernak-pernik dapur yang bukan pantangan penderita kanker.

Educational toys, crayon, buku gambar dll

Ini sangat penting. agar anak-anak itu punya kegiatan yang bermanfaat mengisi waktunya selain dari menonton TV)

 Peralatan kebersihan dan peralatan mandi

Untuk dipakai oleh keluarga dan anak-anak Rumah Kita. Bisa berupa detergent, pewangi, sampho, sabun, pasta gigi, sikat gigi, pewangi lantai, dll.

Sisa dana diserahkan untuk bantuan pengobatan dan operasional Rumah Kita.

 

Mengadakan acara Buka Bersama Rumah Kita

Tujuan acara adalah untuk menghibur anak-anak penderita kanker dan keluarganya, memupuk kebersamaan dan berbagi cinta bersama LovingMoms di hari ulangtahun kedua LM yang bertepatan dengan bulan puasa.

Detail rencana kegiatan:

Tempat: The Corner Restoran. Berlokasi dekat dengan lokasi Rumah Kita, tepat di ujung jalan Salemba Tengah berseberangan dengan UI Salemba.

Hari, tanggal, waktu: Sabtu 20 September pukul 15:30 – buka puasa.

Acara : Ultah LM, penyerahan bantuan, games untuk anak-anak, buka bersama.

 SUMBANGAN CASH

Bagi yang terpanggil berbagi kasih, dana dapat ditransfer ke rekening yang disediakan panitia.

 

SUMBANGAN BARANG NON CASH

Bagi yang ingin menyumbang non cash, posko pengumpulan barang sumbangan di rumah Gerda, yang tidak jauh dari Rumah Kita.

Bagi yang sudah melakukan transfer, mohon konfirmasi ke Bendahara:

Tiesmin, Anna, dan Rina.

 

Kami sangat berharap kegiatan berbagi kasih ini dapat memberikan sedikit kebahagiaan melalui perhatian dan kasih sayang kepada anak-anak penderita kanker dan keluarganya di Rumah Singgah yang selama ini terus berjuang meniti hari demi hari melawan penyakit ganas itu.

 

Hasil dari sumbangan anda akan kami laporkan rutin di milis dan blogs LM. Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang acara kunjungan kasih dan perkembangan sumbangan, silahkan mengunjungi blogs kami di http://lovingmoms.blogs.friendster.com/

 

Akhir Kata

Dear LovingMoms dan Sahabat LovingMoms…,

Mari kita bersatu hati, berbagi cinta, berbagi kasih dan memberikan yang terbaik yang bisa kita bisa bagi anak-anak penderita kanker di Rumah Kita.

Biarlah Tuhan yang Maha Esa melimpahkan berkat dan kebahagiaan bagi semua tangan yang memberi dan hati yang mendoakan dengan tulus. Diberkatilah orang-orang yang baik, yang memberikan bantuan kepada saudara yang membutuhkan.

Salam kasih,

Panitia Kunjungan Kasih LovingMoms ke Panti Asuhan Abigail

Ketua:               Yuno mom Fara dan Fira

Wakil:               Yuliana mom Zidan dan Naia

Bendahara:        Tiesmin mom Marvel dan Jeo

                         Rina mom Alyssa

                         Anna mom Zian

 

Moderator LM:

Gerda mom Belle

Nia bunda Kayla

Kunjungan Kasih LM ke Panti Asuhan Abigail

Sabtu, 17 Des 2007

“Tuhan menjawab doa kami untuk meja makan yang sangat kami butuhkan. Kami telah berdoa setiap hari selama 2 tahun penuh tanpa henti, dan hari ini doa itu telah dijawab. Bahkan lebih dari apa yang berani kami impikan. Bahkan kamar mandi yang rusak telah diperbaiki semuanya. Terimakasih Tuhan.”

Demikian kalimat Ibu Anna, pengurus Panti Abigail pada saat memberikan sambutannya di acara Kunjungan Kasih LM ke Panti Asuhan Abigail hari Sabtu, 17 Des 2007. Kalimat yang tidak akan pernah kulupakan, yang sangat menguatkan keyakinanku bahwa LM telah menyumbangkan sedikit manfaat positif bagi orang yang membutuhkan, dan kedepannya kita bisa berbuat lebih banyak lagi. Amin.

Acara dimulai mundur satu jam karena butuh perjuangan mencapai lokasi Panti sebab disana sini macet. Setelah mobil2 dipenuhi muatan yang penuh dengan sumbangan Panti: rombongan Gerda, Nia, Yannie dan Elis terjebak macet di Cirendeu hingga akhirnya memutuskan putar haluan lewat BSD.
Satyo bahkan memutuskan pulang setelah terjebak lebih dari satu jam karena masih mengejar acara keluarga jam 6 sore. Sementara itu, Tania, Yuno, Anna, Nuniek, Rika dan Fetty sudah tiba di Panti dan meminta MC dan Sulap mengisi acara hingga rombongan lain tiba. Segera setelah kami  disusul oleh Dera dan Widia.., acara pun dimulai pukul 16.00.

Anak2 Panti sudah duduk rapi dengan pakaian serba merah, sama seperti LM dan anak2nya…., sejauh mata memandang semuanya merah dan ceria:) Acara dimulai oleh Ibu Anna dengan nyanyian selamat datang ke LM…, kemudian lagu ceria yang mengajak anak2 Panti berkenalan dengan moms LM. Dan beberapa lagu2 riang lainnya untuk menghangatkan suasana. Ibu Anna kemudian memberikan renungan singkat tentang makna Natal dengan selingan games berhadiah tentang renungan tersebut.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari LM…, aku menggantikan tugas Mom Lia sang Ibu Ketua Acara yang sangat berat & terpaksa tidak bisa ikut karena kerjaan kantor yang sangat vital…, Lia ‘hadir’ di Panti digantikan oleh Mas Adi, suami Lia dan adik Lia. Aku menjelaskan sedikit background LM dan mengenalkan LMers n Kiddies yang hadir. Kemudian dilanjutkan oleh Mom Elis sebagai bendahara yang membacakan sumbangan2 yang masuk baik cash dan non cash.

Ibu Anna mewakili pengurus dan anak2 Panti menyampaikan terimakasih yang sebesar2nya kepada segenap member dan keluarga LM atas semua sumbangan, kehadiran dan perhatian yang diberikan. Mereka mendoakan berkat melimpah bagi mom dan keluarga, demikian juga sahabat2 LM yang telah memberikan sumbangan.

Ibu Anna dan Ibu Mini (keduanya adalah pengurus aktif Abigail dan pendeta) berkali2 menghapus airmata haru dan bahagia yang tidak bisa dibendung ketika satu demi satu barang impian dan hampir tidak berani dimimpikan dibacakan oleh Elis menjadi milik Abigail.

Ibu Anna sungguh terharu atas kebaikan & kemurahan hati LM dan Sahabat LM.., karena kita datang tanpa diduga dan berasal dari suku, agama yang berbeda namun bisa bersatu hati memberikan sedikit perhatian dan kebahagiaan bagi mereka.

Acara kemudian dilanjutkan pertunjukan sulap sambil menikmati snack yang dibawa moms LM.

Sebagai ungkapan terimakasih, anak2 remaja Abigail mempersembahkan sebuah lagu pujian Natal kepada LM melalui paduan suara yang baru saja dibentuk dan ini merupakan penampilan perdana. Suara anak2 itu bening dan merdu sekali.

10 Hadiah games dari LM dipakai oleh Ibu Anna untuk menghangatkan suasana dengan melontarkan pertanyaan2 seputar LM. Bahkan ada lomba joget anak2 Panti yang paling seru dapat hadiah dengan juri Mom Dera dan Mom Yannie. Tidak ketinggalan ikut berjoget Moms2 & anak2 LM berbaur dengan anak2 Panti. Sungguh suatu kebersamaan yang indah.
Acara berikutnya adalah pembagian gudibeg. Belle, Rui, Deven, Cello, Vida, Nadine dan anak2 LM lainnya memberikan gudibeg kepada anak2 Panti yang menerimanya dengan antusias & gembira. Mom Tania menyerahkan bingkisan Natal dan THR kepada pengurus yang diwakili IBu Anna, Ibu Mini dan Oma yang selalu tersenyum. Mom Elis menyerahkan dana cash dari LM untuk membantu operasional Panti.

Acara ditutup dengan doa penutup dan ucapan syukur dari IBu Mini. Sepanjang doa yang sangat menyentuh itu…, yang sangat menggambarkan hati yang penuh syukur dari Panti Asuhan…, aku mendengar isakan haru dan bahagia …. ketika membuka mata, aku melihat anak2 remaja Panti dan pengurusnya dan beberapa moms LM yang menitikkan air mata haru dan bahagia. Siapa yang tidak terharu melihat Rahel kecil umur 2 tahun sendirian di Panti menjelang Natal?? Siapa yang tidak terharu melihat Samuel kecil yang berumur 1,5 tahun harus merayakan Natal di Panti tanpa orangtuanya?? Siapa yang tidak terharu melihat Michael Lawrence yang menghampiriku ke mobil untuk bilang terimakasih tante…, dengan logat papuanya??

Pada saat acara bersalaman n photo bersama…, anak2 yang kecil dan remaja Panti berkali2 mengucapkan terimakasih sambil kerepotan membawa gudibegnya. Terutama Ibu Anna dan Ibu Mini yang memeluk moms LM dengan sangat erat.

UCAPAN TERIMA KASIH :
Thanks buat semua panitia yang sudah memberikan hati, pikiran, waktu dan tenaganya untuk acara ini. Lia, Elis, Anna, Widia, Nia, Tania, Fetty, Dera, Dewi, Yuno, Anggie, Rina, Rika, Puti, Arie, Satyo, Anggie, Arleen, Sella, Nuniek, Yannie, Mel, dll dll yang tidak bisa dituliskan satu persatu. Terimakasih untuk cinta kasihnya kepada anak2 terbuang di Panti Asuhan Abigail.

Thanks buat Moms & Fam. baik non or anggota Milis LM di Indonesia atau di Luar negeri dimana saja berada yang telah menyumbang waktu, tenaga dan sumbangan dana cash/non cash.

Special thanks buat Elis yang merelakan begitu banyak waktu, pikiran dan tenaganya untuk mencari dana, berbenja kesana kemari, menampung sumbangan di rumahnya, dan menyiapkan segala sesuatunya untuk acara ini. God Bless You sis !!

Satu lagi…, tidak tertahankan jika tidak kutuliskan. Mau sampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi2nya atas toleransi & tenggang rasa beragama yang tinggi yang kita semua jalankan di milis ini. Semoga kedepannya kita bisa terus bergandengan tangan dan bersatu hati untuk terus membagikan cinta kasih kepada sesama kita yang membutuhkan tanpa membedakan agama, suku, ras maupun golongan.

With love.., always
Gerda mom Belle mewakili Panitia

 

Proposal Kunjungan Kasih LM ke Panti Asuhan Abigail

PROFILE PANTI ASUHAN KRISTEN ABIGAIL

Alamat :

Jl. Setiakawan no. 12 RT 003/02

Pamulang Barat

Tel : 7414579

Panti asuhan ini berdiri sekitar 14 tahun lalu di sebuah rumah kontrakan yang sekarang ada di lingkungan panti. Dengan bantuan donatur, akhirnya rumah kontrakan tersebut dapat dibeli sekaligus dengan rumah sebelahnya sehingga menjadi melebar seperti sekarang. Terdapat 4 buah kamar tidur, dimana Ibu Mini dan Ibu Ana sebagai pengurus kepala tidur bersama dengan anak2 yang lebih kecil sedangkan anak yang lebih besar tidur di 3 kamar lainnya yang cenderung terlihat kurang terawat karena keterbatasan dana.

Jumlah anak yang tinggal di panti saat ini ada 60 orang (usia 1,5 tahun s/d usia SMA) dengan 4 orang pengurus. Empat diantaranya sudah kerja namun tetap tinggal di panti karena mereka tidak tahu mesti tinggal dimana lagi. Sisanya mulai dari umur 1.5 tahun sampai kelas 3 SMA. 20 (duapuluh) orang diantara anak2 itu adalah anak yatim piatu dan sisanya adalah anak tertolak. Rata2 mereka adalah anak hasil diluar nikah bahkan ada yang ‘dibuang’ oleh ibu kandungnya sendiri. Banyak yang meninggalkan alamat tapi ketika dicari oleh ibu Mini, ternyata alamat itu palsu.

Panti ini sangat membutuhkan uluran tangan karena tidak bernaung dibawah yayasang yang mengelola managemen dan pendanaannya. Pengurusnya hanya 2 orang yang aktif sementara anak Pantinya banyak sekali. Keadaannya sangat memprihatinkan. Dengan keterbatasan kemampuan management tersebut, mereka selalu menjadi opsi terakhir yang diingat untuk penyaluran sumbangan, karena biasanya sumbangan diberikan ke panti2 yang dikenal dan aktif mencari sumbangan.

Untuk bisa makan setiap harinya, mereka mengucap syukur kalau masih ada tepung yang bisa diolah untuk jadi donat ‘J.Co’ buat sarapan. Ibu Mini menuturkan, suatu kali karena stock beras sudah kosong sama sekali, beliau harus membuat donat sampai tengah malam supaya anak2 bisa sarapan sebelum sekolah dan makan siang. Terkadang mereka sarapan hanya dengan indomie atau kacang hijau (sedapat apapun yang dimasak).

Sehari2 untuk belanja panti membutuhkan dana sekitar Rp. 60.000 dan biaya transport untuk sekolah anak-anak sekitar Rp. 150.000 tanpa uang saku berhubung terbatasnya dana. Setiap hari ibu Mini sebisa mungkin menyiapkan bekal makanan untuk dibawa anak-anak terutama anak-anak yang sekolahnya sampai siang. Setiap harinya mereka membutuhkan sekitar 16-20 kg beras (kira2 sebulan 500kg).

Ketika pertama kali LovMoms menanyakan apa yang kira2 bisa dibantu, ibu Mini hanya berani berkata, “Kalau ditanya apa yang bisa dibantu? Yah banyak sekali yah”. Dalam iman mereka selalu berharap dan yakin, “Kalau Tuhan yang pelihara kami hari demi hari seperti Tuhan pelihara burung2 dan bunga bakung di padang”. Amin.., dan demikianlah selalu saja ada bantuan tak terduga datang ketika mereka sangat membutuhkan.

Sekarang ini yang ibu Mini idam2kan adalah bisa menikmati momen makan bersama dengan anak2 di meja makan, karena meja makan mereka sudah hancur. Kursi lipat sebenarnya ada, tapi dijaga baik oleh Ibu Mini karena kursi2 itu merupakan sumbangan dan hanya dipakai untuk acara2 khusus.

Berikut daftar pengurus dan nama anak-anak panti asuhan Abigail :

Pengurus :

Bu Hadmini (Ibu Mini)
Bu Anna
Bu Anis
Bapak Lilis
Bapak Ardy
Oma

Anak-anak Panti Asuhan :

NO NAMA Sekolah Jumlah
1. Samuel 1,5 tahun 1
2. Rahel 2 tahun 1
3. Hilda 3 tahun 1
4. Michael Nainggolan, Abinuel, Abileon TK 3
5. Vina, Samuel, Kevin SD kelas 1 3
6. Febi, Veronika, Joshua, Michael Lawrence SD kelas 2 5
7. Joni, Rizky, Boy, Steven, Joshua SD kelas 3 5
8. Vivi, Lusi SD kelas 4 2
9. Ketha, Mey, Jeni, Reni, Dedy, Rizal, Andy SD kelas 5 7
10. Antoni, Marsya, Agung, Cherry, Debby, Trivena, Christine, Ribka SD kelas 6 8
11. Juinly, Arnold, Fitri, Meissy SMP kelas 1 3
12. Ryan, Andreas SMP kelas 2 2
13. Geles, Destino,Vera, Mitha, Delly,Santi,Caroline SMP kelas 3 7
14. Yuning, Iman, Rikson, Ayun SMA kelas 1 4
15. Maria, Ellyanus SMA kelas 2 2
16. Ningsih, Pendi SMA kelas 3 2
17. Stefani, Ellyana, Indra, Alfian Sdh bekerja 4
Total 60

Kenapa LovingMoms memilih panti asuhan ini?

Karena moms di Lovingmoms ingin berbagi kasih dan cinta dengan orang yang membutuhkan tanpa memandang perbedaan suku, ras dan agama. Lovingmoms terpanggil membantu terutama karena anak2 di Abigail sangat kekurangan kasih sayang, ditinggalkan dan ditolak oleh keluarganya sendiri, bahkan dibuang oleh ibu kandungnya. Karena itulah kami para LovMoms mengetuk pintu hati semua pembaca untuk meringankan tangan dengan berbagi kasih dengan anak2 malang ini

KONDISI PANTI ASUHAN ABIGAIL & RENCANA BANTUAN LOVMOMS :

Berikut hal-hal akan menjadi prioritas bantuan Kunjungan Kasih LovMoms :

Renovasi Kamar mandi

Saat ini terdapat 12 kamar mandi (ukuran 1,8 m X 1,37 m). Dari 12 kamar mandi tersebut 6 buah rusak atau tidak dapat dipergunakan. Sisanya 6 buah masih layak pakai namun hanya 1 kamar mandi yang baknya tidak bocor. Selain itu pintu kamar mandi (triplex) rusak terkena rembesan air.

Rencana Bantuan :

Mengganti pintu kamar mandi dengan pintu fiber dan mengganti bak air menjadi ember besar/tong air. Apabila dana bantuan mencukupi, mengganti closet duduk menjadi closet jongkok agar lebih hemat air dan mudah perawatannya.
Pintu fiber Rp. 200 ribu
Tong air Rp. 100 ribu
Closet jongkok Rp. 150 ribu
Cat Rp. 100 ribu
Semen Rp. 150 ribu
Upah tukang sekitar Rp 60 ribu/hari X 4 hari Rp. 240 ribu
Kenek sekitar Rp 40 ribu/hari X 4 hari = Rp. 160 ribu
Biaya tak terduga (kenaikan harga dll) Rp. 150 ribu
TOTAL Rp. 1,250,000,-/kamar mandi

GRAND TOTAL untuk memperbaiki 5 kamar mandi

Rp. 6,250,000,-

Memenuhi impian Ibu Mini mempunyai meja makan bersama

Makan bersama, berdoa dan bercengkrama bersama sehabis makan bersama anak2 adalah ritual yang sangat besar manfaatnya untuk membentuk bonding dan menanamkan nilai2 luhur dalam hidup. Oleh karena itu LovMoms berencana membantu memenuhi impian tersebut dengan membuatkan meja makan kayu yang masing2 berkapasitas 10 orang dengan kursi panjang di setiap mejanya.

o Triplek 18 mm @Rp100 ribu x 1 Rp. 100 ribu

o Kaso utk kaki kursi @Rp50 ribu x 2 Rp. 100 ribu

o Kayu kamper utk kursi @100ribux1 Rp. 100 ribu

o Melamin utk lapis meja makan Rp. 75 ribu

o Paku, pernis, amplas, dll Rp. 100 ribu

o Upah tukang 3 hari Rp. 180 ribu

o Biaya tak terduga (kenaikan harga dll) Rp. 45 ribu

TOTAL Rp. 700,000/set

Kebutuhan dana untuk 6 set meja & kursi makan kayu adalah Rp. 4,200,000,-

Tempat tidur

Saat ini kasur anak-anak hanya diletakkan di lantai. Oleh karena itu LovMoms mengharapkan bantuan tempat tidur layak pakai.

Seorang member LM berencana menyumbangkan 8 set tempat tidur, kasur dan lemari kecil layak pakai untuk anak2 Panti Abigail. Jika ada yang terpanggil untuk menyumbang tempat tidur, kasur maupun lemari (barang baru maupun layak pakai), akan sangat baik dan diterima dengan senang hati.

Jika ada dana lebih, LM berencana mengganti kasur anak2 Panti yang sudah lapuk dan tidak layak pakai dengan kasur kapuk baru + bantal seharga Rp. 200,000/set.

Total kebutuhan dana untuk kasur plus bantal 10 set Rp. 2,000,000,-

Dengan demikian total kebutuhan dana cash untuk Panti Asuhan Abigail adalah sbb:

Renovasi 5 kamar mandi @ Rp. 1,250,000,-

Rp. 6,250,000,-

Meja & kursi makan kayu 6 pcs @ Rp. 700,000,-

Rp. 4,200,000,-

Kasur tidur + bantal 10 set @ Rp. 200,000,-

Rp. 2,000,000,-

GRAND TOTAL KEBUTUHAN DANA Rp.12,450,000,-

Selain prioritas perbaikan dan sumbangan di atas, LovMoms juga merinci beberapa kebutuhan yang dapat disalurkan ke panti asuhan Abigail, antara lain :

Kue2 kering, sirop, sembako untuk pengurus panti (6 orang)

Sembako untuk panti (beras, telur, mie instant, kecap, minyak goreng, teh, sirop, gula, susu, vitamin dll)

Alat-alat kebersihan untuk panti (superpel, sabun cuci piring, rinso,molto, dll – maaf menyebut merk)

Peralatan mandi untuk anak2 panti (shampo, sabun, odol, dll)

Mainan, pakaian, sepatu, tas baik barang baru maupun layak pakai untuk anak-anak Panti

Buku pelajaran, buku cerita, buku tulis dan peralatan menulis untuk anak-anak Panti

Catatan :

Untuk beras hingga bulan Januari 2008 stock masih mencukupi, karena rata2 para donatur memberikan beras. Namun mereka dengan senang hati menerima apabila ada yang ingin menyumbang beras.

Selain itu LovMoms juga sangat menunggu sumbangan dalam bentuk cash untuk mengoptimalkan dana renovasi kamar mandi, penyediaan meja & kursi makan dan tempat tidur.

Bagi yang terpanggil berbagi kasih, dana dapat ditransfer ke : BCA Elis mom Rui & Deven atau Mandiri Anna mom Zian.

Bagi yang sudah melakukan transfer, mohon konfirmasi ke Bendahara (Elis dan Anna) lewat SMS.

Besar harapan kami kunjugan kasih ini dapat memberikan sedikit kebahagiaan melalui perhatian dan kasih sayang kepada anak-anak panti yang selama ini terlupakan bahkan oleh keluarganya sendiri.

Hasil dari sumbangan anda akan kami laporkan rutin di milis dan blogs LM.

Berikut beberapa sumbangan yang telah diperoleh hingga hari (mohon dibaca apabila anda ingin menyumbang berbentuk barang untuk menghindari pemberian barang yang sama).

No Detail Sumbangan Donatur
1 Pijama/baju tidur untuk anak2 TK – SD Gerda, Tania, Nia, Rina
2 Goodybag snack untuk anak2 TK-SD Sella mom Cleo & Alvin
3 Sikat gigi untuk anak2 TK – SD
Cookies dan snack untuk anak2 Panti
Shandra mom Kembar
4 Tempat makan & minum anak2 TK – SD Fanny mom Alesha
5 Buku mewarnai + buku cerita untuk anak TK – SD Fitri mom Rio
6 Tas ransel + Art set (crayon, pensil warna, spidol) untuk anak2 TK- SD Seorang donatur (NN)
7 Handuk untuk anak2 SMP – SMA Anggie mom Fakhri
8 Kaus oblong untuk anak2 SMP – SMA Nia mom Icha
9 T-Shirt untuk anak2 SMP – SMA Seorang donatur (NN)
10 Sandal jepit untuk anak2 SMP – SMA Puti mom Mayla & Abim
11 70 nasi box untuk anak2 + pengurus panti pada saat acara Yannie mom Matthew & Jayson, dan Mel mom Alexa
12 Kue-kue untuk dinikmati anak Panti pada saat acara Nia mom Kayla
13 Sembako untuk Panti (mie, terigu, mentega) Widia mom Timmy
14 Baju, Bahan, Sepeda, Boneka, Buku Rika mom Nadine (bersama teman2nya di `posko’ dadakan ala Rika)
15 Boneka, Buku Cerita, Sepatu dan Tas Kerja Ariemega mom Nayaka bersama teman2
16 Pertunjukan Sulap untuk menghibur anak-anak Panti pada saat Acara V mom Ruben & Myra di Belgium

Demikian proposal singkat yang dapat kami buatkan untuk Panti Asuhan Abigail. Atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih.

Salam Kasih,

LovingMoms

Let’s Share Our Love With Everyone

Panitia Kunjungan Kasih LovingMoms ke Panti Asuhan Abigail
Ketua: Lia mom Gerrard

Wakil Ketua: Widia mom Timothy

Bendahara: Ellis mom Deven & Rui

Anna mom Zian

LM 2rd Bday Celebration

Putt2 Golf, 29 September 2007

Selepas acara LM Peduli Rumah Autis, rombongan LM berangkat menuju Putt Putt Golf, Senayan untuk bersama-sama dengan LMers yang lain telah hadir disana merayakan ultah kedua milis Loving Moms tercinta.

Acara yang semula dijadwalkan dimulai pada pukul 17.00 (diawali 1 jam acara bebas di putt2 golf) molor hingga buka puasa dimulai karena menunggu semua yang confirm hadir di tempat. Sambil menunggu yang berpuasa menunaikan ibadah sholat magrib.., sambil menikmati hidangan berbuka…, Dera Nia mulai me’nanggep’ anak2 LMers berkeliling membuat lingkaran sambil bernyanyi.

Satu persatu anak2 dapat giliran bernyanyi. Dimulai dari Bang Matthew.., Kayla…, Duet Keishia & Bella.., Cello.., Mayla, Fakhri, Mayla, Najwa, dll dll. Satu persatu nyanyi dan tentu saja dapat hadiah dari Tante Dera Nia.

Jam 18.30 acara tiup lilin dimulai. Dimulai dengan tiup lilin Belle & Fakhri. Sambil berkeringat mpe hampir basah kuyup.., mom Belle n Fakhri semangatin Belle n Fakhri supaya nyanyi bareng. Belle n Fakhri
niup lilinnya barengan. Hip hip huraiiii…, semoga Fakhri dan Belle sehat selalu, tambah pintar, disayang teman2, mama papa terutama dilindungi Tuhan…, n bersahabat terus mpe dewasa kelak yah?? Kaya
mami Belle n bunda Fakhri. Amin.

Acara masuk ke acara puncaknya: Perayaan 2nd Anniversary LovingMoms.
Sementara aku sibuk manggil staff Putt2 supaya ngeluarin Cake LM.., moms2 yang lain udah pada gaya diphoto bareng di depan backdrop n banner.., dasar banci kamera 🙂 No wonder aku melihat di kameraku.., mulutku monyong sana sini.., sementara yang lain udah manis2 banget. Hahaha. Padahal aku gak sadar ternyata ada persiapan lain yang sedang berjalan di belakang itu :p

Acara dimulai dengan photo bareng didepan kue LM yang bagusss banget (thanks yah De). Selain dari yang 10 moms yang udah ikut di acara YCKK.., ada Yannie mom Matt n Jase, Tiesmin mom Marvel, Rina mom Alyssa, Evi mom Devin, Shinta mom Rafi & Azka, Yuli mom Zidan, Lia mom Gerrard, Widia mom Timmy, Rika mom Nadine, Puti mom Mayla & Abim.

Surprise Party to Gerda, Moderator LM

Selesai tiup lilin LM.., dengan polosnya aku menjawab pertanyaan Dera bagaimana sejarah singkat LM dibentuk dan kemudian suka duka apa yang kurasakan selama mengasuh milis. Aku menjawab: LM kubentuk 2 tahun lalu, pas ultah pertama Belle. Berawal dari sering curhat di Ayahbunda Online FORUM (bukan milisnya loh yah)…, dengan Nia, Nizma, Yuno, Lia, dll dll. Itu member yang kuingat sudah ada sejak awal2 LM berdiri. Trus LM pernah kena virus.., tapi kembali lagi exist dalam hitungan hari.., karena aku langsung create group baru n langsung invite semua member dengan database yang ada. Dalam 2 tahun exist, LM mengalami masa naik turun, pro kontra selayaknya milis2 lain. Apalagi ini milis tanpa peraturan macam2. Hanya satu: mari kita belajar n saling berbagi cinta disini. Duka mengurus milis tentu ada.., tapi masih gak seberapa dibandingkan dengan pertemanan yang lahir dari milis.

Nah…, abis itu mulailah detik2 yang menegangkan n penuh surprise. Tiba2 Dera suruh gw tetap diam disitu n gak gerak.., padahal aku sudah mau ambil handuk saking keringatan banget 🙂

Gak disangka2 berkumandanglah lagu “That’s What Friend are For” yang dinyanyikan bareng2 semua moms yang hadir. Wuaaaa….., aku sudah terharu banget.., air mata haru sudah mulai menetes bagai gerimis (hujan lebatnya nanti). Lagu itu indah n meaningful banget.., rasanya mengobati semua luka yang pernah bersemayam di hatiku ketika aku berusaha merangkul semua member untuk tetap satu dalam cinta. Dari lagu itu, aku sadar bahwa aku gak sendiri ngurus n mencintai milis.., aku punya banyak teman yang siapkan menawarkan shoulder to cry on 🙂 yang sama2 susah senang demi milis ini.., yang sama2 menaruh milis ini di hatinya.

Baru aja bisa narik nafas karena selama lagu cuma bisa nahan nafas…, tiba2 Lia datang dengan karikatur aku dan Belle 🙂 Aku digambarkan sebagai  Superwoman berdada besar n seksi (gak gw
banget, itu dulu waktu masih menyusui.., hahaha). Sedang memegang Toa dengan ikat tangan di sebelah kiri bak seorang aktivis pro-dem di Myanmar. Di sebelah kanan.., ada seorang anak kecil yang endut n keriting bergelayutan di lengan kananku. Di belakang ada logo LM..,  dan dibawah ada tagline LM: Let’s Share Our Love With Everyone. Mel…, bibirnya gak nahan !! Angeline Jolie abis.., hahaha. Rambutnya itu lowh !! Itu kira2 gambaran rambutku kalo bangun tidur gak sisiran :p Aku surprise banget terima karikatur ini. I thought itu udah klimaksnya. Tapi apa yang terjadi??

Tiba2 Anggie menyodorkan Scrapbook dengan foto gw dalam pose Santa Claus di cover depan. Tertulis: TO GERDA, FROM LOVINGMOMS. Didalamnya terkumpul sekumpulan testimoni dari moms di LM.., lengkap dengan foto2 perjalanan kopdar, LM Peduli selama 2 tahun ini. Yang bikin luar biasa, Anggie menyiapkan Scrapbook ini dengan handmade.., semuanya begitu unik dengan pernak pernik lucu n meaningful disana sini.

Aku mpe gak bisa tidur semalaman, bolak balik baca testi di buku itu. Terharu banget.., bolak balik nangis bombay. Terutama ketika membaca testimoni Nia.., my dear soulmate. Yang menggambarkan perjuangan yang kami alami selama mengurus LM. Sampe detik ini, aku tetap mengeluarkan airmata tiap baca testi itu, ingat semua kesakitan yang pernah Nia tanggung demi LM. Makasih yah sis.

Testimoni yang ada disana, membuatku sering bertanya pada diri sendiri. Apa benar aku sudah sebaik yang mereka tuliskan?? Atau mereka cuma bikin aku senang?? Biarlah waktu yang menjawab.., aku hanya bisa berdoa supaya gw tetap bisa menjadi teman terbaik buat semua teman2ku.., memberikan n menyebarkan cinta selama aku bisa.

Setelah terima scrapbook itu, aku udah mau buru2 mau pulang. Pengen cepat2 cerita n kasih lihat buku n ceritain surprise party itu ke Noldy…, secara dia selama ini juga ikut ‘berjuang n membesarkan’
milis dengan mendengarkan keluh kesahku..,  menenangkan aku ketika mulai emosi. Ikut senang ketika aku cerita ada member yang merasa LM sangat bermanfaat, dll dll.

Ternyata oh ternyata masih ada surprise puncak !!

Puncaknya adalah ketika tiba2 Dera n Nia minta aku berjanji jangan mutihin (mengganti warna) pemberian yang satu ini. Aku menjawab bercanda: apaan nih.., kok perasaanku gak enak. Suerrr…, aku sama
sekali have no idea. Begitu disodorkan kotaknya aku belum ngeh isinya apa *dasar oon* Baru begitu dibuka, aku mpe teriak histeris ke Tania.., karena itu kalung emas dengan liontin bentuk love yang lucu
n manis banget yang sama2 aku n Tania suka. Waktu Dera Nia Arie Fetty Tania ngajak aku ke Amba abis hunting barang YCKK di Asemka.., aku gak ngeh apapun. Dera cuma minta tolong pilihin kalung yang sesuai untuk Meli kakak iparnya.

Waktu itu aku cuma kasih saran.., dan sempat tertarik ama bentuk bandul love yang akhirnya dipilih Dera untuk kakak iparnya. Bukan soal nilainya yang bikin aku terharu.., tapi aku merasa terhormat banget ada teman2 yang mau patungan demi membelikan kalung emas buatku padahal siapa sih gw?? Kalung mas itu philosophy.nya tinggi kan?? Emas selalu abadi, lambang kemurnian, lambang kekayaan, letak kalungnya selalu di dada, di depan hati. Pemberian yang sangat berharga n meaningful banget buatku.

Hadoooohhhhh…, gak terlukiskan kata2 untuk menggambarkan suasana hatiku. Campur aduk, senang, happy, terharu, kaget, malu, dll dll. Begitu dikasih mic mau ngomong thank you.., gak bisa berkata2. Cuma bisa nangis sesunggukan.., gak tahan rasanya mau meledak (benar dew.., itu kata yang tepat)…, Aku gak bisa mikir n milih kata2 lagi (biasanya banci microphone). Gak tahu mau ngomong apa.., cuma bisa berkali2 bilang makasih makasih makasih. Sambil terus nangis sesunggukan, gak kebanyang jeleknya muka gw nangis2 begitu di depan kamera, hahaha. Belle ikut2an nangis karena aku nangis terus.., Keishia nya Dera dan Kayla nya Nia ikutan sedih n bengong ngeliatin aku nangis.

Akhirnya begitu bisa menguasai diri dengan berkali2 menarik nafas panjang karena udah susah banget nafas apalagi ngomong (benar wid.., gw mpe ngap2 an). Kata2 pertama yang gw pilih setelah makasih makasih makasih. Adalah Its really touching *halah kok jadi sok inggris gini sih?? hehehe* Pokoknya speech gw berantakan deh.., ancur total saking gw gak prepared, gak nyangka n benar2 terharu, senang n bahagia banget.

Aku mau ucapin Terimakasih yang sebesar2nya buat semua moms yang udah partisipasi bikin surprise party buat ku. Bagi yang tidak bisa datang…, semoga tulisan ini cukup mewakili. Aku gak bisa lagi memilih kata yang lebih baik. Selain makasih makasih makasih banget. Aku sangat menghargai, sangat senang, terharu dan bangga menerima semua kejutan itu. Terimakasih yang tak terhingga.

Semoga kedepannya persahabatan kita tetap terjaga dan bertambah kuat. Karena seperti yang tertulis di kartu.., our relationship is beyond friendship.., We have become sister. I love you all my dear sister !

Special thanks buat sahabat2 terbaikku.., yang kuduga adalah motor suprise party ini: Nia…, Dera…, Tania.., Anggie…Arie…., Dewi.  Loe semua emang gila ! Bisa2nya bikin acara begitu bagusnya.., begitu rapihnya mpe aku gak tahu ada skenario
lain berjalan di belakang persiapan acara ultah LM. Kalian berhasil membuatku menangis bombay semalaman. Rasanya pengen marah kok bisa mpe gak tahu. Ya Tuhan….., makasih banget yang Tuhan aku dikasih teman2 kaya kalian. Siapa sih gw bisa dianugerahi teman2 sebaik kalian??

Sekali lagi moms…, thank you banget yah?? Satu hal, selama ngurus milis…., tak pernah kuduga akan dapat apresiasi setinggi itu.., karena berteman dengan kalian aja udah merupakan berkat luar biasa buatku. Thank so much !!

Kita semua beruntung, karena dipertemukan dengan teman2 sesama member LM yang rupanya adalah moms2 yang hangat, penuh cinta, dan menjunjung tinggi persahabatan dan persaudaraan. Itulah yang membuat LM jadi seperti sekarang, karena kita semua saling sayang n membagi cinta melalui milis ini.

Posted by Gerda mom Belle

LM Peduli Rumah Autis YCKK (Ultah kedua LM)

Seperti yang dijadwalkan, rombongan LM (G, Fetty, Dera, Ellis, Nia, Farah, Yuno, Tania, Arie, Dewi) tiba di rumah Autis YCKK pukul 13.30. Telah menunggu dengan penuh harap, anak2 autis dan orangtuanya sekitar 50 orang yang baru saja mengikuti pesantren kilat. Pak Deka dkk sudah menyiapkan sound system untuk acara baksos LM (13.30) dan umum (16.00).

Dengan penuh semangat LMers n Kids ikut membantu proses un-loading barang2 sumbangan yang gak habis2 dari mobil Dera, Ellis, dll. Setelah semuanya sudah diturunkan dan banner LM sudah terpasang dengan manis, acara pun dimulai. Meskipun listrik tiba2 mati.., acara tetap berjalan dengan lancar tanpa microphone. Hanya saja kita tidak jadi menonton film yang bercerita tentang perjalanan rumah autis.

Diawali dengan sambutan selamat datang dari Ustad Deka yang ternyata masih muda (mid 30). Beliau berkali2 mengatakan kita (LovingMoms) bagaikan malaikat yang tak terduga datang dari langit untuk membantu n memberi perhatian bagi mereka.., anak2 autis yang sering dikucilkan itu. Berkali2 Pak Deka menahan haru.., menyatakan baru ini pertama kali bagi mereka menerima sumbangan begitu banyaknya.., tak terduga.. tak terbayangkan. Sampe Pak Deka bilang: Siapakah kami ini (YCKK), sehingga terpilih n pantas menerima perhatian dan sumbangan yang begitu besar dari LovingMoms.

Kemudian gw memperkenalkan siapa LovingMoms yang diwakili oleh 10 Moms yang hadir disana. Kalo kita adalah kumpulan ibu2 yang bersahabat lewat milis.  Dan kita mengadakan acara sosial seperti itu sebagai bagian dari komitmen kita membagi cinta lewat milis. Ini merupakan ultah kedua.., namun merupakan acara kesekian kalinya bagi LM Peduli. Gw memperkenalkan satu demi satu Moms n Kids yang hadir disana. Disambung oleh Dewi mom Icha yang menjelaskan detail sumbangan yang berhasil dikumpulkan dari LM. Setiap kali Dewi membacakan barang apa saja yang kita sumbang, Pak Deka, Mbak Sari dan terapis2 lainnya mengucapkan syukur alhamdulillah sambil menahan haru.

Kemudian seorang anak laki-laki berusia 11 tahun
mempersembahkan sebuah puisi bagi Loving Moms. Dengan susah payah dia mencoba konsentrasi membaca n menyelesaikan puisi itu. Sekali2 dibantu oleh terapisnya.

Setelah itu, Sarah 11 tahun anak tunggal dari Mbak Sari yang jadi PIC bagi kita berdiri untuk mengucapkan selamat ulang tahun bagi LovingMoms. Dengan muka riang dan innocent : Sarah berkata : Hepi Betdei LovingNul !! Berkali2 dia mencoba melafalkan LovingMoms.., tetap saja keluarnya begitu. Satu persatu LMers mulai menahan airmata haru melihat Sarah.

Pak Deka menjelaskan kalo Sarah menjadi anak tunggal dari single Parent.., dimana Mbak Sari dan almarhum ayah Sarah telah melakukan perjuangan panjang dalam memberikan kesembuhan bagi Sarah hingga akhirnya harta pun ikut dikorbankan hingga almarhum dipanggil menghadap yang maha kuasa. Pak Deka menjelaskan dengan haru: mungkin hal seperti itu sangat biasa bagi kita orang normal. Tapi bagi Ibunda Sarah: Mbak Sari itu hal yang luar biasa..,
bahwa Sarah berani bicara di depan umum.., dan sanggup mengucapkan kata2 sulit seperti itu. Saat itu.., air mata haru tak tertahan membanjiri wajah2 moms dari LM dan para orangtua anak2 autis disana.

Sedianya Hamzah, 8 tahun akan mendampingi ibunya untuk membacakan puisi tentang perjuangan seorang ibu. Namun tiba2 Hamzah yang hanya memiliki penglihatan 30 % mengamuk. Dia mulai tantrum.., berloncat2 n mengeluarkan suara2 aneh. Dia meloncat2 bak kodok kesana kemari. Sempat dia ngamuk minta dibukain gudibeg yang kita bawakan. Akhirnya dia ditenangkan oleh terapisnya. Ibu Hamzah membacakan puisi dengan tenang.., dia sangat tegar dan cukup percaya diri.

Selain Hamzah, ada beberapa anak autis lainnya mulai tidak nyaman..,mungkin karena panas dan mulai bosan. Beberapa anak mulai tidak tenang..,tapi berkat bantuan orangtua masing2.., mereka bisa bertahan hingga akhir acara (kita mendapat waktu 1 jam).

Ustad Deka mempersembahkan pembacaan monolog singkat: jeritan hati seorang ibu.., seorang working moms yang sangat sukses. Judulnya: MANDIKAN AKU IBU. Singkat kata…, ibunda Alif adalah working mom yang sangat sukses.., demikian juga suaminya. Mereka sibuk dengan kerjaan, urusan Alif yang pintar n manis hanya dipercayakan lewat telpon ke nanny n pembantunya. Suatu hari Alif meminta dengan sangat dimandikan oleh ibunya. Si ibu marah dan menolak karena banyak janji. Penyesalan selalu datang terlambat.., sore harinya si ibu harus menerima kenyataan kalo Alif sudah meninggal karena
demam tinggi. Kesadaran datang pada saat dengan lirih dia menangis terisak2 memandikan jenazah Alif. Dan ketegaran itu ambruk ketika ibunda Alif menubruk pusara Alif yang telah terbaring diam dan tidak pernah meminta dimandikan lagi.

Terimakasih untuk renungan yang disampaikan Pak Deka.., semoga bermanfaat bagi LovingMoms. Buatku secara pribadi.., itu suara Tuhan yang mengingatkan supaya aku selalu memberikan waktu, perhatian, cinta dan semua yang terbaik selama masih bisa kepada Bella, Papi Belle.., keluarga dan teman2ku. Amin.

Setelah itu masuk ke acara penyerahan sumbangan. Nia memandu acara ini. Keishia, Fara, Belle, Rui anak2 LM memberikan gudibeg kepada Sarah dan satu anak laki2 mewakili anak2 autis. Sarah sangat senang mendapat tas dan bingkisan.., dia mencium Belle dengan gemasnya 🙂

Fetty secara simbolis menyerahkan bingkisan bagi para terapis. Thanks to Dewi yang menyiapkan paket tsb. Para terapis itu merupakan pejuang2 kemanusiaan yang hampir tidak pernah diberikan penghargaan.

Tania secara simbolis menyerahkan gitar dan alat2 musik untuk dipergunakan sebagai alat terapi bagi anak2 autis.  Pak Deka menerimanya dengan senang hati n muka berseri2.

Dewi secara simbolis menyerahkan amplop kepada Mbak Sari sebagai bantuan dana alakadarnya untuk operasional Rumah Autis.

Arie menyerahkan secara simbolis amplop ‘tambahan THR’ bagi para terapis yang berjumlah 12 orang.

Acara ditutup dengan ‘tour’ di dalam rumah autis dan ditutup dengan foto bersama LovingMoms dengan anak2 autis dan pengurus rumah Autis.

Posted by Gerda mom Belle

Proposal LM Peduli Rumah Autis (Ultah kedua LM)

Anak-anak Special Needs @ Rumah Autis YCKK membutuhkan cinta kita

by Gerda Silalahi, proud mom to Christabelle Amadea

Rabu (5/9) jam 2 siang, aku dan Arie tiba di Rumah Autis yang terletak di daerah Pondok Gede. Nia, Farah & Dera menyusul setengah jam kemudian. Kami diterima dengan ramah oleh Mbak Sari, berhubung Pak Deka sedang tidak ditempat. Mbak Sari adalah salah satu aktivis volunteer di Rumah Autis dan merupakan single parent dari Sarah, anak perempuan 11 tahun penyandang autis yang juga mendap at terapi dan bersekolah di YCKK.

Rumah Autis ini merupakan tempat terapi bagi 30 anak autis dari kalangan tidak mampu alias dhuafa. Diantara mereka, ada beberapa yang juga menyandang cacat fisik selain autis alias multi disablement seperti tuna rungu, tuna wicara, dll.

Latar Belakang

Cikal bakal Rumah Autis berasal dari keperdulian Ustad Deka Kurniawan, dua terapis anak autis di lembaga terapi autis dan dua orangtua anak penyandang autis alias special needs. Kelima orang inilah yang mempunyai cita-cita memberikan pembekalan hidup mandiri bagi anak2 penyandang autis yang berasal dari kalangan tidak mampu alias dhuafa.  Mereka prihatin dengan mahalnya biaya terapi dan pendidikan bagi anak autis, dimana hal ini tidak akan mampu dijangkau oleh orangtua penyandang autis kalangan bawah yang untuk sekadar makan sehari2 saja pun sudah kesulitan.

 

Ustad Deka dkk mulai mewujudkan rencana tersebut dari sebuah kamar di rumah Pak Deka untuk tempat terapi autis anak tidak mampu. Diawali dengan modal sebuah container berisi mainan sederhana sebagai alat peraga. Ketika peminatnya semakin banyak, Ustad Deka harus pindah dari rumahnya sendiri untuk memberikan tempat kepada anak2 terapi. Syukurlah, saat ini rumah autis sudah menempati sebuah rumah kontrakan sederhana yang disewa oleh European Union sebagai sumbangan kepada rumah autis selama 3 tahun.

Rumah Autis berbentuk rumah sederhana dengan 3 kamar, 1 dapur dan 1 kamar mandi. Ruang tamunya cukup luas dipenuhi dengan satu set permainan untuk merangsang kemampuan  Sensory Integracy (SI). Permainan SI ini merupakan sumbangan dari PT. LG pada ultahnya tahun lalu. Menurut Mbak Sari alat itu dipesan khusus langsung kepada pembuatnya Rp. 15 juta satu set. Sebelumnya LG menanyakan apa yang paling dibutuhkan anak2 di rumah autis, dan mereka meminta alat SI itu.  Permainan itu tdd puluhan matras, soft play perosotan, ayunan dan kolam bola, dan mini climbing wall. Semuanya diperlukan untuk terapi motorik dan konsentrasi anak2 special needs.

 

Visi dan Misi

Misi pendirian rumah autis adalah membantu anak2 autis dari kalangan tidak mampu untuk mendapat terapi yang murah, dan jika memungkinkan gratis samasekali.

Visinya adalah terapi yang diberikan akan membekali anak special needs supaya bisa mandiri dalam arti bisa mengurus diri sendiri, mengerti dan memahami konsep2 sederhana dalam hidup dan tidak selamanya bergantung kepada orang lain. Mereka tidak diarahkan untuk pintar secara akademis, karena bisa mandiri saja pun sudah merupakan tantangan dan perjuangan panjang.

Dalam jangka panjang, para aktivitis rumah autis memiliki cita2 mendirikan suatu center/pusat kegiatan bagi anak2 autis yang sudah beranjak dewasa. Dalam arti diciptakan suatu lingkungan yang akan menerima hasil karya dan memperkerjakan anak2 autis yang beranjak dewasa supaya mereka tidak terus menerus menjalani hidup tergantung kepada orang lain. Mereka bercita2 di center tersebut, akan ada kerajinan hasil karya anak autis yang dijual oleh anak2 itu sendiri dan uangnya untuk mereka sendiri juga. Intinya membuat mereka merasa berarti dan diakui karyanya dalam lingkungan yang menerima mereka apa adanya. Amin.., mudah2an cita2 mulia ini terwujud.

Ada 30 anak yang mengikuti terapi di rumah autis. 15 diantaranya tidak membayar semasekali karena memang tidak mampu. Dan 15 anak lagi membayar Rp. 40,000 per kunjungan. Rp. 40,000,- itu dipakai untuk: Rp. 10rb membayar terapis. Rp. 10rb membantu operasional. Rp. 10rb subsidi anak tidak mampu. Rp. 10rb untuk kegiatan2 bersama (biasanya tiap sabtu kegiatan sosialiasi bersama).  Bandingkan dengan terapi autis di luaran biasanya minimal ratusan ribu/visit.

Meskipun didirikan oleh seorang Ustad, Rumah Autis ini tidak hanya menampung anak2 beragama Muslim, tapi juga anak2 autis tidak mampu beragama non muslim.

Metode Terapi

Setiap anak mendapat satu jam terapi dengan metode one by one dibimbing oleh satu terapis. Dalam satu jam itu, si terapis memperkenalkan berbagai konsep kepada anak dengan bantuan alat peraga, melalui permainan dan nyanyian maupun gerak. Dimulai dari konsep sangat sederhana seperti memperkenalkan anggota tubuh, fungsinya dll dll. Alat bantu yang dipakai antara lain flash cards (menggunakan metode glen doman).., aneka puzzle, boneka2, masak2an dll. Mirip seperti yang dilakukan seorang ibu kepada anak balitanya. Bedanya anak yang diterapi disana sudah berumur 3 – 12 tahun dan belum mengerti konsep.

Disamping itu, YCKK juga mempunyai sekolah full day untuk anak2 autis yang berlokasi tidak jauh dari rumah terapi ini. Sekolah itu dibuka hanya 3 kali seminggu karena keterbatasan biaya dan tenaga pengajar. Jam sekolahnya adalah full day alias jam 8 pagi hingga jam 4 sore. Tenaga pengajar maupun terapis diperbolehkan mengajar di tempat lain 3 kali seminggu karena mereka dibayar sangat minim di rumah autis. Misalnya seorang bapak guru dari gunung putri, bogor digaji Rp. 200rb sebulan + Rp. 10,000 ongkos/datang + Rp. 5,000 uang makan/datang. Terapinya rata2 berlatar belakang pendidikan D3 dan mendapatkan on the job training untuk menangani anak autis. 

Ada seorang dokter volunteer, namanya Dr Ira yang datang berkala (1 kali beberapa bulan) memeriksa kesehatan anak2 itu. Tapi mereka tidak diperiksa rutin dengan metode psikologi khusus anak autis karena ketiadaan biaya. 

Selain itu YCKK juga baru sebulan ini membuka rumah autis untuk terapi anak2 autis tidak mampu di daerah Tangerang yang sama sekali belum mempunyai alat2 peraga dan permainan seperti yang sudah dimiliki sebagian di Pondok Gede. 

Pendanaan

Anak2 autis disini datang dari kalangan menengah kebawah seperti anak dari orangtua yang berprofesi sebagai supir, tukang ojek dll. Kadang2 rumah autis bukan hanya membantu terapi anak2nya.., tapi juga uang kontrakan dan uang makan ikut dibantu, kalo anaknya sakit dibawa ke dokter, dll dll.

Yang menjadi masalah adalah pendanaan. Rumah autis ini belum mempunyai donatur tetap. Padahal biaya yang dibutuhkan operasional diantaranya membayar terapis, dll berkisar Rp. 6 juta sebulan. 

5 dari anak autis itu merupakan anak asuh dari PT. DJARUM diberikan sumbangan tetap Rp. 100,000/anak/bulan untuk mendukung operasional rumah autis. Rumah Autis juga mendapat Rp. 300rb dari PT. Petro China tiap bulan. Meski demikian, tentu saja masih jauh dari kecukupan dananya. 

Saat ini Pak Deka dkk juga sedang merintis system boarding / asrama bagi  anak2 autis di sekolah YCKK tersebut. Dengan boarding diharapkan anak2 itu bisa diterapi dengan lebih konsisten sepanjang hari untuk melatih mereka cepat mandiri dan mengejar ketinggalannya. Namun system asrama sangat mahal karena membutuhkan minimal Rp. 8 juta sebulan. 

Peran LovingMoms

Adalah suatu keputusan yang sangat tepat jika kita, LovingMoms memberikan sumbangan dan perhatian kepada anak2 di rumah autis ini. Mereka sangat membutuhkan dana dan berbagai permainan untuk mendukung terapi mereka. 

Permainan yang mereka butuhkan sangat sederhana. Jangan membayangkan alat peraga yang rumit, mahal dan susah ditemui dimanapun. Alat peraga mereka hanyalah flash card dan berbagai jenis kartu tebal bergambar aneka jenis buah, binatang, alat2 rumah tangga, profesi, dll. Ini untuk mengenal benda2 disekitarnya. Mereka juga memainkan puzzle seperti anak2 kita. Mereka juga memakai alat masak2an, boneka kecil, bola, buku dan crayon, dll dll. Pokoknya persis seperti permainan anak2 kita yang toddler. 

Dana yang terkumpul nantinya bisa diberikan secara langsung maupun bertahap. LovingMoms bisa menjadi orangtua asuh kepada salah satu/beberapa anak didik di rumah autis ini. Dari dana yang terkumpul, kita bisa mengirimkan dana itu sekaligus, atau membelikan permainan dan alat peraga atau mengirimkannya secara berkala sebagai orangtua asuh setiap bulan/semester untuk membantu mereka mendapatkan terapi/sekolah. 

Mbak Sari dan pak Deka akan mengirimkan profile 30 anak2 di rumah autis tersebut. Mereka juga akan mengirimkan proposal permohonan bantuan kepada LM.

Mengisi bulan Ramadhan ini, mereka akan menyelanggarakan pesantren kilat untuk mengajarkan anak2 itu kebiasaan di bulan ramadhan. Rencananya akan dilangsungkan pada akhir bulan September. 

Dan secara kebetulan pada tanggal 29 – 30 September, di rumah autis akan diadakan acara bersama mengakhiri pesantren kilat tersebut sekaligus acara mengakhiri masa belajar sebelum lebaran. Kita diundang untuk datang menghadiri jika berkenan. 

Ini menjadi suatu moment yang sangat tepat bagi kita, LovingMoms menyerahkan sumbangan kita kesana pada tanggal 29 September siang sebelum kemudian konvoi bersama menuju Putt2 Golf untuk acara perayaan ultah ke-3 LM sore harinya.

Tidak banyak lagi yang bisa kutulis disini. Mewakili Arie, Dera, Farah dan Nia.., ijinkan kami mengetuk pintu hati Moms sekalian supaya memberi perhatian dan bantuan kepada saudara2 kita yang kurang beruntung.., anak2 kecil (dan innocent) penyandang autis di rumah autis YCKK. Mari kita ulurkan tangan.., besar kecil.., baik itu dalam bentuk doa, materi maupun bentuk lainnya untuk membantu mereka. 

Bantuan bisa berupa uang maupun barang, permainan anak2 yang sudah tidak dipakai maupun yang baru, sembako, pakaian layak pakai, dll.  Semuanya diterima dengan senang hati dan penuh ucapan syukur. 

Percayalah, bantuan dan perhatian yang kita berikan akan sangat berarti bagi mereka. Setitik perhatian dari kita merupakan bantuan yang sangat berharga bagi mereka. Didalam ajaran agama manapun, kita diajarkan untuk membantu orang2 yang kurang beruntung. Dan kita juga percaya ada berkat dan balasan melimpah diberikan kepada mereka yang memberi dan membantu orang2 yang membutuhkan dengan tulus. 

Love,

Gerda, Arie, Dera, Nia, Farah dan semua anak2 di rumah Autis

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

LovingMoms Perduli Anak Autis @ Rumah Autis YCKK

Bendahara: Dewi mom Icha dan Fetty ibu Nadine & Azka

Kami mengetuk pintu hati semua member LovingMoms dan sahabat-sahabat LovingMoms untuk memberikan sedikit cinta dan perhatian kepada anak-anak autis yang membutuhkan di Rumah Autis. 

Rekening LM Perduli kali ini dipercayakan kepada Dewi mom Icha dan Fetty ibu Nadine & Azka. Jika sudah transfer, tolong konfirmasi ke dewi_sanita@ yahoo.com dan fetty@ndi.or. id. Dengan menyebutkan nama, jumlah dana yg diransfer dan Bank yang dituju.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

Susahnya melafalkan “Tshc..Tsch..” buat kami, the Gifted Children

By Ariemega, ibunda Nayaka

Siang terik, tidak membuat urung Loving Moms [Arie, Gerda, menyusul kemudian Dera, Nia, dan Farah] untuk mendatangi Rumah Autis. Sebuah rumah kontrakan tipe 54 boleh mereka dapatkan dari sumbangan European Union untuk 3 tahun. Kami berdua disambut manis oleh Ibu Sari salah satu orang tua yang peduli dengan anak-anak autis Dhuafa. “Mari masuk.. panas yah..maaf tempatnya juga kecil.” Kami duduk di ruangan sekaligus ruangan untuk Sensory Integracy (SI). Alat2 SI merupakan sumbangan dari PT. LG senilai Rp. 15 juta.

Di sebuah kelas, terdengar suara seorang terapis mengajarkan berbicara seorang murid bernama … (6) maaf saya lupa banget!!. Bagi saya dan Gerda, suara dalam ruangan 2x3m itu seperti 10 orang murid, karena begitu semangatnya ibu guru mengajarkan si anak lafal “Tsh-Tch” yang bagi “gifted child” sangatlah sulit. Ternyata, setelah kelas usai hanya ada satu murid!!

Rumah Autis Dhuafa Yayasan Cahaya Keluarga Kita, berdiri sudah 4 tahun. Mereka yang berada dibalik rumah autis adalah para therapist berjiwa sosial dan orang tua yang mempunyai gifted child-begitu mereka menyebutnya-tetapi sebagaimana sebuah yayasan, Ibu Sari mengakui Rumah Autis hidupnya “Senin-Kamis” alias kurang. Rumah Autis mempunyai 30 anak Autis berusia 3-12 tahun, 15 di antaranya murni dhuafa, murni subsidi, sementara sisanya berasal dari kalangan menengah yang datang per harinya Rp. 40 ribu. ”

“Dari empat puluh ribu, 10ribu untuk kontribusi terapis, 10ribu kontribusi murid Dhuafa, 10ribu untuk operasional, dan 10ribu untuk pengembangan.” tutur single parents berparas cantik ini.

Tetapi kegiatan belajar mengajar hanya 3x dalam seminggu. “Memang kami jauh dari ideal menerapai anak berbakat ini, karena kami tidak mungkin membayar terapi Rp. 300 ribu/bulan untuk kerja full day dalam seminggu.”

Kurang lebih setahun ini Rumah Autis mencoba untuk membangun Boarding, atau asrama. Untuk asrama ini mereka mengutamakan kegiatan yang bersifar workshop atau keterampilan. “kami tidak mengharap mereka mengikuti akademis sekolah, melainkan membuat mereka belajar tentang diri mereka sendiri. Ada salah satu anak yang mulai mau makan bervariasi padahal dulunya hanya mau makan ayam dan bandeng.” Kata Ibu dari Sarah (11) yang juga autis dan memilih memberikan terapi untuk anaknya di asrama YCKK.

Siang menjelang sore, datanglah Farrell (8) tahun. Farell bocah kelas 2 SD di diagnosis light autism sekaligus disleksia. Di usia tersebut, Farell mendapatkan kesulitan membaca. Awalnya saya dan Gerda tidak melihat keanehan pada diri Farell. Baru kemudian setelah Gerda menanyakan siapa namanya, berapa umurnya, Farell mulai menunjukkan ketidaksukaan dari pancaran matanya. Farell pun segera bermain ayunan, tetapi ia mulai menunjukan sikap tidak bersahabat kembali ketika kami mengikuti gerakannya.

“Boleh main Farell..” suara ibu Sari lembut ditambah senyum yang memang tidak pernah lepas dari wajahnya. Farell membelakkan matanya, melihat kami bertiga. Saya takut ia melakukan sesuatu. Setelah dibujuk beberapa kali, Farell mulai bermain ayunan, saya memutuskan untuk tidak kontak mata. Tidak beberapa lama, Farell mengikuti kelas, bermain ular tangga yang setiap kotaknya farell harus menyebut nama benda-benda sesuai kotak yang ia singgahi. Semua alat bantu sangatlah sederhana. Bahkan beberapa alat permainan ada miniatur yang menurut pendapat saya tidak bisa sembarangan anak autis memakainya. Ada garpu dan sendok asli, ada miniatur hewan, buah-buahan, yang kata ibu Sari kadang mereka bisa main emut. Para terapis harus pandai-pandai menggunakan alat-alat peraga supaya tidak menciderai anak-anak itu.

 “Beginilah.. keterbatasan kami. Kami gunakan apa saja untuk merangsang baik itu motorik dan sensorik murid-murid. Jangan samakan alat peraga dengan sekolah lain. Kami ini apa adanya. Padahal dana yang kami gunakan sebulannya TIDAK LEBIH dari GAJI mbak-mbak sebulan. Hanya 5-6 juta sebulan. Dan sejauh ini kami belum mempunyai donator tetap.” Ujar Ibu Sari menutup perbincangan kami.
With love

Arie mom Nayaka

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Anak-anak Autis itu juga manusia

By Nia Oktaviani, ibunda Kayla

Hmmm…apalagi yah? Speechless banget saking terharunya dengan semangat dan usaha pak Deka, Mbak Sari, dkk untuk membantu / menangani / menampung / merawat anak2 autis dr kalangan tidak mampu ini….yang diharapkan apa yang telah ditabur dan ditanam saat ini kelak suatu saat akan terwujudlah “truly home” bagi anak2 autis ini yang akan sangat berguna di kehidupan mereka di masa yang akan datang.

Sedikit gambaran, sehari2 aku ber-interaksi dengan anak2 autis, kebetulan di sekolahku ada departemen Special needs…disini ada loh dr umur 5 tahun bahkan 3 tahun anak autis yang sudah disekolahkan ortunya untuk mendapat pengawasan lebih lanjut dr para ahlinya. Tentunya mereka berasal dr kalangan mampu, yang bagi ortunya sangat ringan membayar Rp. 100 juta per tahunnya untuk penanganan anaknya di sini. Tentunya ini sangat berbeda dengan apa yang dialami anak2 autis di YCKK ini..

Jadi teringat ketika sekolahku mengadakan seminar autis, kita mengundang Christina B (therapist from aussie), She is our consultant for Dept. SN, said “bahwa metode terapi terbaik untuk anak2 dgn kebutuhan khusus ini, adalah LOVE and Care program. Tunjukkan dan perlakukan lah mereka dgn penuh cinta dan kasih sayang cause “they’re also human beings…same like us…who need love and attention”. Dengan begitu, mereka akan berlaku sama kepada kita…timbul confidence dlm diri mereka dan menyadari bahwa they’re not alone…dan semua menyayangi mereka. Ini sangat penting untuk meng-encourage semangat anak2 ini untuk belajar, untuk terapi lebih baik dan rajin lagi, tidak putus asa dgn keadaan yg dialami.

Dia juga mengatakan “Mungkin bagi sebagian orang awam berpikir mereka aneh, tdk normal, cacat, dan sebutan2 lainnya sehingga harus dihindari/dijauhkan….tetapi Tuhan Maha Adil…Dia menciptakan mereka (anak2 autis) dengan lebih banyak kelebihan yang harus disyukuri para ortunya. But, it’s TRUE!!!!

Anak2 autis di sekolahku mempunyai kelebihan yang beraneka ragam … ada yang juara I di ROBOTIC… padahal klo dipikir untuk hal2 kecil saja, spt makan, minum..mereka sangat kesulitan , apalagi merancang robot yang digerakkan lewat komputer, SUBHANALLAH kan moms??? trus ada yang juara menggambar, melukis, dance, dll.

Salah satu murid SN di sekolah ku, namanya Sarah Indra, klo gak salah ortunya yang punya Smailing Tour, skrg kerja di tour travel bapaknya bagian Ticketing…dia dulu light autis, kesulitan dlm berhitung, susah berinteraksi dgn orang, pasif…tapi skrg dia udh tumbuh dewasa, kerja, dan aktif lg. orang2 disekelilingnya gak akan mengira klo dulunya dia spt itu…tidak sembuh total, tapi mempunyai confidence dan tekad yang kuat dlm menjalani hidup, itu yg terpenting!!!!

Singkat kata, yuks kita sama2 bantu dan dukung pak Deka,dkk untuk bisa lebih optimal dalam mengurus anak2 ini. Jangan sekalipun memandang dengan sebelah mata pada mereka atau mencibir, memperolok2an atau menyisihkannya dr lingkungan sekitar kita….Anak2 autis ini juga MANUSIA…yang ingin diperlakukan baik dgn penuh cinta kasih dari moms semua di LM.

Semoga dengan LM PEDULI ini, anak2 ini akan bisa mendapatkan yang terbaik dalam kehidupannya kelak. AMIN.

-Nia bunda Kayla-

yang hari ini dikasih brownies made in anak2 TEC (anak2 Special Needs yang udh tingkat SMP), coz it’s friday…cooking time!!!

         

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kagum kepada Orangtua anak-anak Special Needs

By Dera Natalia, mom Ikeishia         

Gw jg speechless.. sampai sekarang masih tetep kebayang wajah Mbak Sari yang bersahaja & gak pernah berhenti tersenyum serta suasana di rumah autis itu sendiri.

Sebagai seorang ibu juga, gw gak bs ngebayangin seandainya gw harus berada di posisi yang sama dengan Mbak Sari, apakah gw akan bisa sekuat itu. Sudah single parent, memiliki seorg putri yang special needs, masih bisa memikirkan & membantu bahkan mendedikasikan dirinya semaksimal mungkin untuk anak2 lain yang senasib dengan putrinya..psstt..tiap hari Mbak Sari pasti datang ke rumah autis itu lwohh!

Sepanjang pertemuan kmrn, gak sekalipun gw denger Mbak Sari mengeluh meskipun dari ceritanya bahwa setiap pertengahan bulan selalu deg2an apakah uang yang ada akan cukup utk memenuhi kebutuhan bg 30 orang anak autis tsb.

 Cerita Mbak Sari & kunjungan ke Rumah Autis kemarin memberikan inspirasi buat gw & keluarga gw…terutama utk kakak gw yang anak keduanya juga terlahir tidak sempurna. Semoga semua ibu yg memiliki anak tidak sempurna bisa menerima anak2 itu apa adanya..karena anak2 itu juga manusia yg dimata Tuhan tetap sempurna.

Mudah2an fund raising yg sedang kita adakan ini bisa sedikit membantu meringankan beban mereka di rumah autis itu..teriring doa semoga cita2 Mbak Sari dkk utk membangun sebuah “Kampung Autis” dpt terwujud shg anak2 autis yg beranjak dewasa (di usia produktif) memiliki tempat bernaung utk menggali kemampuan mrk semaksimal mungkin & bisa hidup mandiri tanpa perlu tergantung pd orang lain.

 

Love,

Dera mom Keishia

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

   

Anak Autis Miskin juga berhak mendapat terapi

Sumber : http://www.kompas.com/kesehatan/news/0606/13/124048.htm

Muhammad Hamzah (7) terus-menerus memandangi putaran kipas angin dengan mulut yang bergerak-gerak. Bocah berkacamata plus 18 itu tak perduli siatuasi kanan kiri yang ribut.

 “Pada umur dua bulan kami mengetahui bahwa Hamzah terkena katarak,” kata ati Herawati (37) si ibu. Usia satu tahun lensa mata Hamzah diambil, dan kini ia harus mengenakan kacamata tebal.

 Bukan hanya masalah mata yang muncul kemudian, pendengaran Hamzah juga tidak normal. Ia juga hiperaktif dan didiagnosis menderita autis.

 Ahmad Sarik (8,5) juga mengalami hal yang sama. Di usia dua tahun dia kehilangan kata-kata. Padahal sebelumnya Safik adalah anak yang sehat dan ceria. Setelah mendapat Electroencephalogram EEG di RS Ciptomangunkusumo, Safik juga diidentifikasi menderita Autis.

Bagi Ati Herawati adan para ibu lainnya, bukan perkara mudah untuk menyediakan dana sedikitnya Rp. 600,000,- hingga Rp. 1,5 juta per bulan guna melakukan terapi dan pengobatan anak autis. “Untuk berangkat konsultasi ke RS Cipto dari rumah kami di Bekasi ini, kami harus berganti kendaraan umum sampai 4 kali,” kata Ati saat peresmian Rumah Autis Yayasan Cahaya Keluarga Kita (YCKK) di Jalan Durian No. 15, RT 04/ RW 11, Kampung Rawalele, Jatimakmur, Pondok Gede, Bekasi, 17413. Telp. 021-70982239; 0817-4936887

Selain biaya tinggi anak juga kelelahan dalam perjalanan. “Maka senang sekali rasanay ada rumah terapi autis di dekat rumah kami,” kata ibu 3 anak yang bersuami sopir itu.

Ati Herawati yang relatif mampu saja merasa berat dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai sang anak. Bagaimana dengan anak autis yang dilahirkan dalam keluarga sangat miskin. Pertanyaan itu menggugah Deka Kurniawan dan teman2nya yang kemudian mendirikan rumah autis YCKK.

Rumah terapis sederhana itu menyediakan fasilitas yang mencukupi untuk terapis penderita autis di sekitar Bekasi dan Jakarta Timur.  Selain beberapa terapis muda yang memberikan layanan terapi, juga disediakan kelas bermain dan permainan anak.

“Tidak ada tarif khusus yang diberlakukan. Pembayaran iuran sukarela tergantung pada kemampuan keluarga,” kata Ati yang tak menyebutkan jumlah dana yang ia keluarkan untuk terapi di rumah autis YCKK. Rumah autis juga berubah menjadi sebuah keluarga besar yang beranggotakan keluarga-keluarga anak penderita autis lainnya. Disana penguatan mental antar orangtua dalam mengasuh anak terjadi.

Menurut Deka Kurniawan, untuk menghidupi lembaga itu selain ada lembaga donor yang bentu membiayai dia menerapkan subsidi silang. Iuran orang tua penderita autis ditentukan berdasarkan kesepakatan. “Kami baru menggratiskan 5 anak autis miskin yang tinggal di sekitar sini.” kata Deka. Kriteria miskin itu ditetapkan setelah diketahui bahwa penghasilan keluarga memang tidak mencukupi untuk melakukan terapi.

Biro sensus Amerika mendata di tahun 2004 ada 475,000 penyandang autis di Indonesia. Ditengarai, setiap hari, satu dari 150 anak yang lahir menderita autis. Padahal tahun 1970an anak penyandang autis 1 : 10,000 kelahiran. Namun Indonesia hingga kini belum punya data jumlah penderita autis, apalagi jumlah anak autis dari keluarga miskin.

Banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menangani autis di Indonesia, misalnya menyediakan payung hukum dan anggaran memadai untuk menyediakan dokter ahli, lembaga penelitian, alat terapi, obat2an, dan pusat terapi murah. Sosialisasi dan gerakan penyadaran bagi masyarakat, sangat diperlukan agar masyarakat makin perduli pada anak2 autis dan mendukungnya hidup normal (WSI).

Undangan Arisan & Fun Sharing LM kedua

Sabtu 30 Juni 2007

Update kegiatan LM yang terbaru: Arisan + Fun Sharing LM. Arisan kedua akan dilaksanakan pada Hari Sabtu, 30 Juni 2007 di Fetty, ibu Nadine dan Azka.

Detail sbb:

Hari, tanggal: Sabtu, 30 Juni 2007

Jam: 10.30 – after lunch

Tempat: Rumah Fetty daerah Lubang Buaya

Fun Sharing kali ini mengenai RUD (rational use of drugs / pengobatan rasional) .

Why we need to understand about RUD, why it is so important??
Karena hampir semua new parents dan old parents tidak menjalankan rational use of drugs. kenapa demikian? Karena budaya kita sudah membuat dokter dan pasien hanya sebagai hubungan konsultasi untuk
mencari obat supaya cepat sembuh. Padahal seharusnya dokter dan pasien hubungannya adalah service provider – client. Yup…, kita adalah
client dokter dan dokter bertugas memberikan jasa konsultasi kesehatan (bukan cuma kesembuhan loh) kepada kita.

Dok, anakku flu nih:
* minta obat pilek dong,
* minta obat untuk batuknya dong,
* trus obat buat demamnya,
* trus lagi obat buat pusingnya,

Wow…, kebayang gak sih berapa banyak obat yang kita cekokin kepada si kecil tanpa tahu apa efek samping obat2an itu, tanpa tahu bagaimana satu sama lain obat2 itu saling berinteraksi?? Ini yang disebut dengan polifarmasi.

Kenapa giliran kita yang flu, kita diamin aja.., dan kita tahu banget obat flu adalah istirahat dan minum teh manis anget?? Apa kita sadar organ vital anak2 kita belum sekuat kita untuk menerima sekian banyak efek paparan polifarmasi?? Pernah gak kita mencoba buka medicastore dll dll untuk cari tahu tentang obat n efek sampingnya, atau minta penjelasan panjang lebar dari dokter dan ahli farmasi tentang obat tersebut??

Mengapa obat harus digunakan dengan benar??
karena obat menyebabkan efek samping serius dan fatal jika tidak digunakan secara benar
penggunaan obat yang salah dapat menyebabkan masalah kesehatan pada masyarakat

Masalah obat antara lain:
1. polifarmasi
2. efek samping obat
3. interaksi obat
4. toksisitas obat
5. antibiotik
6. kontraindikasi dengan penyakit
7. duplikasi obat

Lalu bagaimana sebenarnya penggunaan obat yang rasional (rational use of drugs)??
* penggunaan obat yang aman, efektif, sesuai dan ekonomis
* obat yang diberikan harus tepat al:
   * pasien
   * penyakit
   * diagnosis
   * lama pemberian
   * cara pemberian
   * waktu pemberian

penggunaan obat pada anak
1. lebih rumit dan kompleks
2. INGAT anak bukan dewasa mini (anak mengalami proses tumbuh dan kembang)
3. ada perbedaan farmakokinetik dan farmakodinamik obat
4. 80% obat yang beredar dipasaran tidak direkomendasikan penggunaannya pada anak

Apa saja efek samping obat pada anak??
* meningkatnya angka kesakitan dan kematian
* lebih lama perawatan di RS
* biaya lebih besar
* efek samping timbul setelah waktu yang lama
* dll dll

Contoh2 efek samping obat pada anak
* theoplyllin – obat asma.

—> hati2 pada pasien kejang, hipertensi
dan gangguan jantung. ESO: kejang otot, detak jantung lebih cepat, kejang

* ibuprofen: tidak boleh diberikan bersama aspirin atau antiinflamasi lain,

—> hati2 dengan pasien gangguan fungsi ginjal, hati, dehidrasi. sebagai obat penurun demam, jangan diberikan pada anak < 6 bulan.
* kortikosteroid: dianggap obat dewa dengan banyak indikasi.

—> ESO: muka bundar, edema, hipertensi, osteoporosis, hambatan pertumbuhan pada anak

* luminal: anti kejang.

—> ESO: depresi pernafasan, hipotensi, lemas, mengantuk, ketergantungan, hiperbiliburin

* nifural: obat ini tidak digunakan lagi di luar negeri.

—> ESO: gangguan cerebral, lidah, urin, feses berwarna hijau,. nyeri perut dan diare

KESIMPULAN
* abad 21 menjadi dekade obat untuk anak
* pengetahuan dan informasi adalah kunci untuk penggunaan obat yang aman untuk anak
* better medicines for children

Sebagai info, gerakan RUD ini dipelopori oleh beberapa dokter yang idealis dan sangat concern pada kesehatan dan pendidikan kesehatan. diantaranya Bunda Wati, pengasuh milis SEHAT dimana dengan yayasan orangtua perduli telah menyelenggarakan 8 seminar PESAT untuk umum dan member milisnya.

Beberapa member LM yang sudah mengikuti PESAT antara lain: Dera (malah jadi panitia PESAT 5), Gerda, Maria, Satyo, Fetty.

Kita yang sudah ikut seminar itu pengen bagi2 ilmu ama LMers semua sebagai bentuk cinta kepada teman

========================================

Kalo tadi bicara tentang RUD untuk tambahan pengetahuan para LMers (dan mungkin saja para ayah).

Sekarang kita bahas tentang acara seru untuk anak2 LMers pada acara arisan supaya mereka juga having fun dan tidak cuma bengong2 nungguin moms.

We are excited bout idea making fun games for our kids. Mulai dari lomba joget, mindahin bola, dll.

Apa hadiahnya?
Tentu saja anak yang pintar dan berani dikasih reward, which is: hadiah2 yang sudah kita siapin untuk crossgift. Dengan begitu, crossgift bukan sekadar moms tukaran hadiah untuk anak…, tapi hadiah itu menjadi lebih berarti karena menjadi motivasi
dan penghargaan anak2 kita pada saat mengikuti games. Jadi…, semua anak tetap dapat hadiah.

Berhubung kita punya kesibukan masing2.., dan setelah berteman hampir 2 tahun di milis ini sudah pasti membentuk bonding dalam komunitas2 kecil.., bener kan??

Nah kenapa kita gak jadiin arisan dan fun sharing ini menjadi ajang silaturahmi yang bermanfaat dan menyenangkan moms, dads and kids?? Hampir seperti konsep family gathering gitu loh!!

Love,
Gerda mom Belle

Undangan Arisan + Fun Sharing perdana LM

Dear LovingMoms..,

Dengan senang hati aku mengundang moms semua, para LMers untuk meringankan langkah (udah kaya kawinan 🙂 datang ke Arisan + Fun Sharing perdana milis kita tercinta, LM yang hari ini sudah berumur 1 thn 6 bulan 17 hari ^-^

Detail sbb:

* Hari, tanggal: Sabtu, 28 April 2007
* Jam: 12.00 s/s selesai
* Tempat: rumahku istanaku…,

Tema Fun Sharing perdana ini adalah “TIPS DAN TRICK MEMBERIKAN ASI” dibawakan oleh 2 moo alias sepasang sapi kembar (karena sanggup menghasilkan 2 liter ASI setiap hari) mom Dera dan mom Gerda. Formatnya dibuat fun dan santai aja.., sama sekali tidak perlu serius.

Sesuai dengan hasil voting, maka diputuskan:

1. Arisan perdana: Sabtu, 28 April
2. Iuran Rp. 100,000/orang
3. Arisan setiap jam makan siang (12 – 2 siang)
4. Ngumpulnya di rumah member giliran (mungkin ntar bisa sekali-sekali dikombinasi ngumpul di mal/resto/outdoor)
5. Kumpul setiap 1 x 2 bulan
6. Kumpul setiap Sabtu week 4 (akhir bulan)
7. Makanan potluck (tuan rumah sediakan tempat dan peralatan, makanan dibawa member)

Love,
Modie

Gerda, proud mom to Christabelle

Kunjungan Kasih LM ke Panti Jompo Karya Kasih

Hari Minggu, 17 Desember 2006

Moms yang hadir: 

  • gerda, bella, noldy, ami (nanny-nya bella), mama betty & papa robby (mertuaku)
  • dera, keishia, iwan, ipar dera dan anak2nya, elang, mamanya dera, dll plus rombongan entertainer (pemusik, singer).
  • tania, vida, cello, nanny
  • fetty, uka, nadine, azka, nanny dan suster
  • nia, kayla, ayah
  • dewi, icha, ayah, suster
  • farah, nasywa, ayah, suster
  • nina, zahra, ayah, suster
  • nizma, adam, suster
  • iin, nicho, papi
  • yannie, mattew, jayson, daddy, 2 BS
  • satyo, maia, ayah

Semuanya kompakan pake kaus Loving Moms

Acara dimulai tepat jam 15.40. Ada 8 oma yang stay di kamar karena nggak enak badan, kecapean dan harus istirahat.

Acara dimulai dengan pembukaan singkat oleh MC (Dera mom Keishia), yang intinya Loving Moms datang ingin berbagi kasih dalam suasana menjelang natal dan hari ibu. doa pembukaan acara oleh Ibu Daud, ketua Yayasan Karya Kasih.

Sambutan dari Gerda, mewakili LM: intinya disampaikan bahwa kita adalah kumpulan moms yang ingin berbagi kasih dengan para oma dipanti. Kita  datang mau menyapa oma dalam suasana menjelang natal dan hari ibu, kita datang membawa makanan, sumbangan, dll. Yang semuanya diperoleh dari hasil sumbangan para member LM. Tujuan kita hanya satu: membagi kebahagiaan dengan para oma di panti.

Persembahan paduan suara para oma membawakan lagu rohani, yang rupanya sudah mereka latih berbulan-bulan dan diperdengarkan pada saat natal panti sehari sebelumnya. Kita dikasih tahu kejutan ini hanya beberapa detik sebelum acara mulai.

Selanjutnya penyanyi membawakan lagu SEMUA KARENA CINTA.  Aku usul agar lagu ini jadi lagu wajib buat lovingmoms tiap acara sosial kedepannya yah?? karena liriknya sesuai banget dengan misi kita: semua karena cinta kita kepada orang disekitar kita.  

Acara dilanjutkan dengan penyerahan souvenir dari lovingmoms kepada panti. Tania, Dera dan Nizma menyerahkan bahan seragam + ongkos jahit untuk semua oma kepada ibu Daud mewakili para oma.

Lanjut dengan penyerahan quilt buatan tangan Linda jauh dari Duri. Dera membacakan kata-kata yang tercetak pada quilt. Isinya sungguh menyentuh dan tepat banget mewakili persahabatan para moms di lovingmoms dan para oma di panti. Kata-kata itu dibacakan lagi oleh ibu Daud dan diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia kepada para oma.

Lanjut dengan penyerahan kaset rohani dan natal kepada panti diwakili oleh ibu Daud.

Sambutan dari ibu Daud mewakili oma setelah menerima souvenir tersebut:

” Puji syukur kepada tuhan YME untuk berkat yang tidak terhingga, bukan suatu kebetulan para moms dari Loving Moms terketuk hatinya mendatangi panti jompo karya kasih. Seragam + ongkos jahit yang sudah diterima sangat dihargai, karena dengan begitu semua oma akan dapat seragam baru pada waktu paskah tahun depan. Quilt akan dipajang di ruangan itu (aula) karena pesannya sangat mewakili persahabatan para oma disana. Kaset rohani dan natal benar-benar sangat berguna karena mereka selalu memutar lagu-lagu pada pagi hari dan malam menjelang tidur, dengan begitu oma-oma memulai hari dengan damai, dan bisa tidur nyenyak di malam hari.”

Ibu Daud mewakili semua oma menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarya kepada semua member lovingmoms. Untuk sumbangan, seragam, goodybags, berbagai souvenir, dan terlebih karena perhatian, kehadiran dan persembahan acara dan hiburan bagi mereka di panti. Dalam doanya, ibu daud memohon agar tuhan memberkati Loving Moms, para moms dan anak-anak, keluarga moms. Supaya organisasi (Loving Moms) ini bertumbuh semakin besar, semakin banyak berkarya dalam sosial, mengunjungi lebih banyak orang yang membutuhkan. amin amin amin.

Dera mengundang semua moms dan anaknya ke depan. kita diperkenalkan satu persatu kepada oma. Kita mempersembahkan lagu kepada oma. Judulnya: “Mother how are you today?” Aku  masih merinding mengingat suasana lagu ini kita nyanyikan bersama. Para oma dan moms sangat terharu dan dengan mata berkaca-kaca, bahkan beberapa diantaranya meneteskan airmata.

Selesai lagu, semua moms dan kids membagikan goodybags buat oma yang dapat satu orang satu. Isinya macam-macam. Daster, sendal manik-manik, dompet, handuk, saputangan handuk, aneka snack + susu anlene cair, peralatan mandi, dan ada sumbangan tak terduga dari om dan ipar-nya dera: susu anlene bubuk kotak 20 kotak menambah 15 kotak sumbangan yang sudah ada. Dengan begitu tiap oma dapat satu orang satu.

Penyanyi menyanyikan lagu2 natal, pop, dll.

Penyerahan souvenir kepada para pengurus panti (karyawan panti) yang mengurus oma seharian diwakili oleh Ibu Sri.

Penyanyi menghibur oma dengan berbagai lagu: mulai dari poco-poco, lagu batak, lagu natal, oldies, dangdutan, dll.

Tak diduga, para oma langsung memminta lagu dangdut dan dera minta penyanyi kasih lagu jablai Para oma joget dengan semangatnya di depan tanpa harus diundang. Sehabislagu dangdut, masuk ke poco-poco. dll.

Opung Tobing yang mau nyayiin lagu batak. Ada berbagai lagu batak yang dia nyanyiin dengan singer. meskipun nada dan ritmenya udah nggak sinkron, tapi si opung enjoy dan pede aja nyanyinya.

Ada juga oma yang menyanyikan lagu natal dengan suara merdu.

Ada oma yang tidak berhenti joget dari awal ampe akhir. Bisa menari poco-poco dan cha cha cha dengan ritmenya sendiri.

Sementara itu, moms dan kids membagikan roti dan fruit punch buat oma yang duduk menikmati hiburan.

Acara diakhiri dengan satu lagu penutup: BUNDA.  Lagu ini sungguh menyentuh saat para moms dan kids mulai menyalami oma untuk berpamitan.

Ini cuplikan omongan dari oma di panti yang kualami:

Didepan panti,  aku turun di belakang avanza yang membawa opung tobing. Rupanya opung tobing diantar kembali ke panti oleh ponakannya. Dia bilang: “kapan kalian jemput aku??” ponakannya jawab: “nanti tanggal 27 des inanguda (tante).” si opung pun berjalan lunglai ke dalam panti, aku menebak hatinya gundah membayangkan natal tanpa keluarga di panti, karena ternyata dia nggak punya anak kecuali si ponakan tadi.

Oma yang ambon bilang begini ke Bella: ” ini pasti nyong ambon: rambutnya keriwil kayak anakku dan cucuku. jadi rindu sama mereka.”

Oma yang paling tua (91 tahun) memegang Bella sambil nanya: “ini laki atau perempuan?”  aku jawab ini perempuan oma, rupanya si oma sudah nggak jelas melihat

Oma yang tangannya cacat bilang: ” anakmu cantik sekali, kalo gedenya pasti secantik kamu!! anakkku dan cucuku juga sama cantiknya.”

Hampir semua oma mencium Aku, Dera, Tania sambil berkata:  “Terimakasih karena sudah datang dan memperhatikan kami disini.”

Ibu Daud berkata: “saya percaya kalian datang bukan karena kebetulan, tapi karena Tuhan bekerja dengan kasihnya…, kalian telah mengamalkan ajaran agama manapun yang intinya memberikan perhatian dan sumbangan kepada para janda, yatim piatu yang membutuhkan.” Beliau juga percaya ada sukacita dan berkat luar biasa yang kita bawakan kepada oma disana. Karena itu mereka berencana mendoakan Lovingmoms dan keluarga dalam sesi doa sore hari secara khusus.”

Sebagai info, pada malam sebelum kita bikin acara alias sabtu malam -sehabis mereka natalan di panti, para oma makan di kamar masing-masing. Tengah malam ada berita mengejutkan. Salah satu penghuni panti tertua (93 tanun) meninggal dunia dalam tidurnya. Oma ini sudah 27 tahun menghuni panti. Dia mempunyai anak satu orang perempuan yang tinggal di kanada. Tapi selama dia menghuni panti, tidak pernah sekalipun dikunjungi anaknya. Yang ngambil jenazahnya ponakannya di Jakarta.

Masih banyak cerita sedih dari ibu ketua yayasan. tapi disini tidak bermaksud menambah sedih hati LM. Aku hanya mau sampaikan bahwa apa yang sudah kita perbuat dan sumbangkan kepada oma-oma di sana sangat sangat sangat berarti bagi mereka. Karena mereka sangat membutuhkan perhatian, kasih sayang, kehadiran orang-orang disekitar mereka untuk menggantikan kasih sayang yang seharusnya mereka patut nikmati di masa tuanya, setelah bersusah payah melahirkan dan membesarkan anaknya di masa muda.

Satu pesan dari Ibu Daud. Ibu ini adalah ketua yayasan yang membawahi panti jompo karya kasih, panti asuhan dan panti cacat mental yang bernaung di bawah yayasan GKI (gereja kristen indonesia).

“habiskan masa mudamu dengan bekerja mencapai cita-citamu, isi waktumu dengan membagi kasih sebesar-besarnya kepada keluargamu dan orang-orang yang kau kasihi, dan paling penting jangan jemu-jemu berbuat baik kepada sesamamu. karena pada saatnya kelak, ketika engkau sudah tua, tidak ada lagi turning back untuk memperbaiki segalanya. termasuk ketika tidak ada seorangpun yang bersedia menemanimu di masa tuamu.”

Sebagai penutup:

Sekali lagi kami sampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua moms untuk segala bentuk sumbangan baik itu materi, barang, ucapan supportif, doa, ide, pikiran, tenaga dan waktunya yang sangat berharga. Semoga kebaikan moms semua dibalaskan berlipat ganda oleh Tuhan YME. Amin.

Untuk panitia yang sudah bekerja keras meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya, aku sampaikan penghargaan dan terimakasih yang setinggi-tingginya. Tidak ada kata-kata yang bisa melukiskan betapa bahagianya dan bangganya aku bekerja sama dan berteman dengan kalian. Biarlah Tuhan yang bisa membalaskan budi baik moms semua. Semoga berkat melimpah memenuhi kehidupan moms dan keluarga, Amin.

Posted by Gerda mom Belle